kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Di tengah ketegangan di Laut China Selatan, AS dan Thailand gelar latihan militer


Senin, 03 Agustus 2020 / 23:50 WIB
Di tengah ketegangan di Laut China Selatan, AS dan Thailand gelar latihan militer


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Di tengah ketegangan di Laut China Selatan, Amerika Serikat (AS) dan Thailand menggelar latihan militer gabungan bulan ini di negeri gajah putih.

Hanya, latihan tersebut menuai kritik di media sosial, setelah pihak berwenang mengumumkan 100 lebih tentara AS yang berkunjung akan menjalani karantina wajib 14 hari.

Mengutip Reuters, menurut Kepala Unit Anti-Virus Corona Angkatan Darat Thailand Nattapon Srisawat, sekitar 106 tentara AS akan bergabung dengan tiga latihan terpisah, dari 18 hingga 30 Agustus, di tiga provinsi.

Meski begitu, Srisawat menegaskan, tentara AS tetap akan terkena persyaratan yang sama dengan siapa pun yang memasuki Thailand, yakni melakukan karantina wajib.

Baca Juga: AS dan Thailand bertemu, untuk melawan pengaruh China di Asia Tenggara?

Thailand telah melewati dua bulan tanpa transmisi lokal virus corona, dan mencatat infeksi lebih dari 3.300 kasus. Dan, telah menutup perbatasan bagi wisatawan untuk mencegah penyebaran virus corona. 

Tapi, Thailand memungkinkan orang asing masuk ke negara mereka dengan izin khusus. Hanya, semua warga negara asing harus menjalani karantina wajib selama dua minggu.

Halaman Facebook populer Thailand menarik 25.000 suka ketika mempertanyakan perlu tidaknya mengadakan latihan bersama antara dua sekutu bersejarah tersebut di tengah krisis kesehatan global.

"Apakah benar-benar perlu untuk berlatih dengan tentara asing sekarang? Jika tidak berdampak pada hubungan, tunda saja," katan halaman Facebook Thailand seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Kian panas, AS ajak ASEAN mengakui China telah melanggar hukum di Laut China Selatan

"Bahkan, warga yang perlu bepergian telah menunda rencana mereka, mengapa pelatihan militer tidak bisa ditunda?" imbuhnya.

Taweesin Wisanuyothin, juru bicara Satuan Tugas Virus Corona Thailand, mengatakan, lebih dari 70 tentara AS tiba dari wilayah Guam pada Senin (3/8) dan akan tinggal di karantina alternatif negara

Ini merujuk pada karantina wajib yang harus orang asing jalani dengan biaya sendiri. Lebih banyak pasukan AS akan tiba di thaoland pada Selasa (4/8) dari Jepang.

Ditanya tentang kritik publik terhadap latihan, Nattapon menyatakan, tentara AS akan menjalani dua tes virus tapi hasilnya tidak akan diekspos kepada publik selama latihan.

Baca Juga: Setelah Laut China Selatan, AS kini berkonflik dengan China di Sungai Mekong

"Para prajurit tidak akan bisa meninggalkan barak," tegasnya seperti dikutip Reuters.

Latihan dengan AS itu berlangsung ketika militer Thailand menghentikan pengiriman pasukan ke luar negeri, setelah sembilan prajurit negeri gajah putih positif terkena virus korona sekembalinya dari pelatihan di Hawaii.

Kedutaan Besar AS di Bangkok tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×