CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.926   -32,00   -0,20%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Dia mendadak tajir Instagram dicaplok Facebook


Selasa, 10 April 2012 / 17:16 WIB
Dia mendadak tajir Instagram dicaplok Facebook
ILUSTRASI. Ilustrasi penjualan ganja legal.


Reporter: Dyah Megasari, The Wall Street Journal |

NEW YORK. Instagram menjadi fenomena dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Melejitnya penjualan Apple, turut mendongkrak ketenaran aplikasi mengedit foto secara instan ini.

Awalnya Instagram populer di kalangan pengguna sistem iOS. Khasnya, fitur-fitur photo editing ini berhasil menarik ribuan peminat. Interaksi antara penggunanya menjadi lahan subur untuk menjadikan Instagram makin fenomenal.

Pekan lalu, aplikasi ini pun bisa diunduh para pengguna Android. Silang pendapat berdatangan seolah menjadi perang komentar antara pengguna iOS dan Android.

Hari ini, Instagram kembali populer. Kali ini di dunia bisnis dikejutkan oleh pengakuan Mark Zuckerberg. Perusahaannya yakni Facebook membeli Instagram seharga US$ 1 miliar. Pasti, ini adalah angka fantastis bagi perusahaan yang belum lama dibentuk.

Lalu, siapa yang berada di balik ketenaran Instagram ini? Benarkah punggawanya kaya secara instan?

Begini awal kisah Instagram, Oktober 2010, mahasiswa lulusan Universitas Stanford yaitu Kevin Systrom dan Mike Kriege meluncurkan aplikasi dengan nama yang dianggap tak familiar ini ke umat iPhone.

Sebenarnya, nilai kapitalisasi Instagram tak sebesar saat dicaplok Facebook. Pada 2 Februari 2011, nilai kapitalisasi Instagram hanya US$ 30 juta. Awal pekan bulan ini, harganya langsung melejit ke US$ 500 juta.

Menurut orang yang mengetahui secara persis, sebenarnya Instagram pernah ditawar oleh beberapa perusahaan jejaring sosial. Salah satunya adalah Twitter pada 2011. Namun kicauan Twitter tak didengar. Bahkan ada beberapa perusahaan lainnya yang mengajukan penawaran serupa.

Sayangnya, Systrom dan Kreiger menolak semua tawaran dan memutuskan agar Instagram menjadi perusahaan independen. Prinsip inilah yang akhirnya memaksa Zuckerberg berjanji untuk memisahkan Instagram dari facebook.

Spektakuler, pada akhirnya Systrom yang berusia 28 tahun dan sekaligus CEO Instagram justru mau mengangkat panggilan Zuckerberg dengan tawaran akhir senilai US$ 1 miliar. Systrom merupakan pemilik ide sekaligus pemegang saham terbesar di Instagram dengan kepemilikan hingga 45%.

Perusahaan Zuckerberg berjanji akan membayar secara tunai maupun dalam bentuk saham. Sumber eksekutif membocorkan, sebenarnya tawaran ini sudah dibicarakan pada musim panas lalu.

18 bulan perjalanan Instagram menggambarkan hiruk-pikuk persaingan investasi di bidang teknologi informasi (IT) akhir ini.

Instagram, memiliki lebih dari 30 juta pengguna terdaftar, tumbuh pesat dengan membantu orang berbagi foto. Jumlah ini terus bertambah ketika Google sang empunya Android juga menggunakan aplikasi ini.

Hal ini menjadi sebuah alasan mendasar orang menggunakan Facebook. Informasi saja, saat ini Facebook memiliki sekitar 845 juta pengguna, kebanyakan dari mereka memanfaatkan layanan berbagi foto satu sama lain.

Karyawan termahal

Meskipun bernilai tinggi, rupanya instagram hanya memiliki 13 karyawan. Maka, jika dihitung, akuisisi penuh Facebook ini membuat karyawan Instagram memiliki nilai jauh di atas karyawan Facebook, Apple atau Google.

Berdasarkan estimasi yang dilakukan oleh Rebecca Rosen dari The Atlantic, setiap karyawan Instagram kini bernilai US$ 77 juta. Angka ini menempatkan karyawan Instagram tiga kali lebih mahal daripada karyawan Facebook dan 15 kali lebih tinggi daripada karyawan Apple dan Google. Perhitungan ini didasarkan pada penghitungan nilai perusahaan dibagi jumlah karyawan.

Seperti dikutip dari Kompas.com, perbandingannya adalah karyawan Facebook hanya bernilai US$ 25 juta, disusul karyawan Apple dan Google yang bahkan tidak menyentuh angka US$ 10 juta.

Uniknya, Facebook memang membeli Instagram saat perusahaan ini belum menghasilkan uang.

Akan banyak orang bertanya, apakah angka US$ 1 miliar layak untuk membeli Instagram? Setidaknya, ada tiga hal yang bisa menjelaskan alasan Facebook membeli Instagram, yakni:

  • Instagram sejak dirilis Januari 2011, awalnya hanya tersedia untuk platform iOS, tetapi telah berhasil menarik minat sekitar 30 juta pengguna. Jumlah pengguna terus berlipat sejak Instagram juga tersedia untuk platform Android minggu lalu dengan pertambahan pengguna mencapai 1 juta pengguna setiap 24 jam.
  • Pengguna Facebook menghabiskan lebih banyak waktu untuk melihat gambar daripada membaca newsfeed. Jika Facebook berperan sebagai jejaring sosial untuk berbagi foto, jejaring sosial seperti Instagram adalah saingan berat. Minggu lalu, nilai Instagram sudah mencapai 500 juta dollar AS yang diperoleh dari beberapa investor. Facebook kemudian mengakuisisi penuh seharga 1 miliar dollar AS.
  • Pengguna Instagram menggunakan aplikasi ini untuk dibagikan ke beragam jejaring sosial. Facebook membeli Instagram agar integrasi kedua jejaring sosial ini bisa lebih mudah meskipun Mark Zuckerberg, sang founder, mengatakan Instagram tak akan serta merta dilebur ke Facebook.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×