kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,28   -1,45%
  • KOMPAS100 1.139   -20,31   -1,75%
  • LQ45 902   -17,89   -1,94%
  • ISSI 224   -1,99   -0,88%
  • IDX30 464   -10,38   -2,19%
  • IDXHIDIV20 561   -11,39   -1,99%
  • IDX80 130   -2,32   -1,75%
  • IDXV30 139   -1,79   -1,27%
  • IDXQ30 155   -2,80   -1,77%

Didemo wanita topless, Vladimir Putin: Saya suka


Selasa, 09 April 2013 / 13:45 WIB
Didemo wanita topless, Vladimir Putin: Saya suka
ILUSTRASI. Jangan sampai terlewat! Klaim kode redeem FF yang masih aktif bulan November 2021 ini


Sumber: Independent.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

HANOVER. Presiden Rusia Vladimir Putin tertawa melihat aksi protes terhadap dirinya oleh sekelompok wanita yang bertelanjang dada di Jerman pada Senin (8/4) kemarin, Putin bahkan sempat bercanda bahwa dia menyukai aksi protes tersebut.

Tiga anggota dari kelompok Femen melakukan aksi protes kepada Putin saat kunjungannya pada pameran perdagangan di kota Hanover, Jerman, yang fokus pada bisnis Rusia. Mereka memprotes langkah Rusia yang menahan feminis punk band Pussy Riot.

Kelompok wanita tersebut  menanggalkan seluruh pakaian atasan mereka dan meneriakkan slogan yang menyebut pemimpin Rusia itu sebagai seorang diktator. Namun, aksi tersebut tak berlangsung lama, sebab, petugas keamanan langsung menutupi tubuh mereka dan membawa mereka pergi.

"Melihat aksi ini, saya menyukainya," kata Putin sembari menyeringai pada konferensi pers dengan Kanselir Jerman Angela Merkel. Dia menambahkan, aksi kelompok wanita tersebut juga sangat membantu mempromosikan pameran perdagangan yang dihelat.

"Saya tidak mendengar apa yang mereka teriakkan. Saya bahkan tidak sempat melihat apakah rambut mereka pirang, hitam, atau seperti warna kacang. Saya tidak melihat apapun yang buruk dalam aksi tersebut. Namun, saya rasa, sebaiknya Anda berpakaian jika ingin berdiskusi masalah politik," jelas Putin.

Putin dan Merkel menginginkan ikatan yang lebih erat antar kedua negara untuk meningkatkan perekonomian.

Dalam kesempatan itu, Merkel juga sempat mengungkapkan keprihatinannya mengenai hak asasi manusia di Rusia setelah pemerintah Rusia mengusir lembaga swadaya masyarakat asing Jerman dan negara lain untuk keluar dari negara tersebut.

Peraturan terbaru atas NGO yang beroperasi di Rusia adalah memerintahkan mereka untuk mendaftar sebagai "agen asing" jika mereka memang didanai asing dan ingin terlibat ke dalam dunia politik. Hal ini ditolak oleh kelompok NGO karena mereka tidak bertindak atas nama negara lain dan tidak berupaya mempengaruhi politik Rusia.

Namun, Putin menanggapi hal tersebut dengan santai. "Seluruh aksi yang kami lakukan bukan untuk menutup atau melarang NGO asing di Rusia, melainkan kami hanya ingin memonitor jumlah dana asing yang masuk ke Rusia," papar Putin.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×