kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diduga monopoli pasar, pemerintah China memburu Alibaba, harga saham langsung anjlok


Jumat, 25 Desember 2020 / 05:01 WIB
Diduga monopoli pasar, pemerintah China memburu Alibaba, harga saham langsung anjlok
ILUSTRASI. Pemerintah China telah meluncurkan penyelidikan dugaan praktek monopoli (antitrust) kepada Alibaba Group. REUTERS/Aly Song/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Regulator keuangan juga akan bertemu dengan fintech Grup Ant Alibaba dalam beberapa hari mendatang, menurut pernyataan terpisah oleh People's Bank of China pada hari Kamis.

"Pertemuan tersebut akan memandu Ant Group untuk menerapkan pengawasan keuangan, persaingan yang sehat dan melindungi hak dan kepentingan yang sah dari konsumen," kata pernyataan itu seperti yang dilansir Reuters.

Ant mengatakan telah menerima pemberitahuan dari regulator dan akan "mematuhi semua persyaratan regulasi". Alibaba mengatakan akan bekerja sama dengan penyelidikan dan operasinya tetap normal.

Fred Hu, ketua Primavera Capital Group di Hong Kong, seorang investor Ant, mengatakan pasar global akan mengamati apakah langkah tersebut "bermotivasi politik" dan apakah regulator menargetkan monopoli swasta tetapi bukan monopoli negara.

Baca Juga: Mengenal Ma Huateng, pesaing terkuat Jack Ma untuk jadi orang terkaya di China

“Akan menjadi tragedi jika undang-undang antitrust harus dilihat sebagai 'menargetkan' perusahaan teknologi swasta yang sukses saja,” katanya.

Ma tidak terlihat di publik sejak forum akhir Oktober di Shanghai di mana dia mengecam sistem regulasi China, menuduhnya menghambat inovasi dalam pidatonya yang menyinggung pejabat dan memicu rangkaian peristiwa yang menyebabkan IPO Ant dibatalkan.

Praktik yang mewajibkan pedagang untuk menjual secara eksklusif di satu platform, yang telah dipertahankan Alibaba di masa lalu, telah lama menjadi sumber gesekan.

Dalam gugatan tahun lalu, produsen peralatan rumah tangga Galanz menuduh Alibaba menghukumnya karena menolak berhenti menjual barang di platform saingannya Pinduoduo. Kasus tersebut telah diselesaikan. Dalam kasus yang sedang berlangsung, JD.com menuduh Alibaba's Tmall membatasi vendor untuk berdagang dengannya dengan menandatangani kesepakatan eksklusif.

Selanjutnya: Simak 5 strategi Jack Ma dalam berbisnis hingga sukses seperti sekarang




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×