Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – Restoran cepat saji MC Donald’s selalu mempunyai cerita sendiri dalam pemilu Presiden Amerika Serikat. Setiap kampanye calon orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu pasti melibatkan jaringan resto McDonald’s. Restoran tersebut merupakan fokus abadi untuk kampanye presiden.
Misalnya saja Donald Trump yang tengah bersiap untuk singgah di McDonald's dalam upaya kampanye terbarunya pada Minggu ini di Pennsylvania.
"Saya akan bekerja sebagai juru masak kentang goreng selama sekitar setengah jam," Trump baru-baru ini seperti dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (18/10).
Kemungkinan singgah itu pertama kali dilaporkan oleh CNN dan terjadi saat mantan presiden itu terus mencoba dan mendapatkan dukungan untuk klaim Wakil Presiden Kamala Harris yang membahas pekerjaan musim panasnya di restoran itu selama bertahun-tahun, tetapi tidak pernah benar-benar bekerja di sana.
Bukan hanya Trump, mantan presiden Bill Clinton juga pernah menggunakan taktik serupa. Dalam kunjungannya baru-baru ini di Georgia, di mana ia memeluk seorang pekerja McDonald's.
Baca Juga: Saat Elon Musk Dukung Trump, Triliuner Mark Cuban Dukung Kamala Harris
Sayangnya perhatian para kandidat Presiden itu tidak mungkin memengaruhi laba bersih perusahaan. Saham McDonald's juga masih mencerminkan kerugian terbatas dari semua perhatian, dengan para pedagang baru-baru ini mendorongnya ke titik tertinggi baru sepanjang masa, melampaui US$ 310.
Sebelumnya, Wakil Presiden Harris pertama kali mengangkat McDonald's sebagai masalah kampanye tahun ini ketika ia menyinggung waktunya bekerja di jaringan itu dan bahkan menyertakan penyebutannya dalam iklan kampanye. Itu adalah pekerjaan musim panas bagi Harris yang katanya membantunya lebih memahami orang Amerika yang kurang mampu.
"Beberapa orang yang bekerja dengan saya membesarkan keluarga dengan gaji itu," katanya kepada kerumunan orang di North Carolina.
Itu adalah anekdot yang dapat diterima oleh jutaan orang Amerika. Menurut perusahaan tersebut, 1 dari 8 orang Amerika pernah bekerja di McDonald's di suatu waktu dalam hidup mereka.
Namun, Trump terus menerus menuduh Harris tidak pernah benar-benar bekerja di sana. Menurutnya dalam cerita Washington Free Beacon yang mencatat bagaimana tugas Harris di McDonald's tidak muncul di resume-nya. Trump kemudian memutarbalikkan detail itu hingga sekarang dengan tegas mengklaim bahwa dia tidak pernah bekerja di sana.