Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Triliuner Mark Cuban mengkritik calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, terkait usulannya untuk memberlakukan tarif baru pada sebagian besar produk dari China. Cuban menyatakan bahwa tarif tersebut justru akan membebani konsumen Amerika, bukan China.
Pada hari Kamis, Cuban tampil bersama calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris, di Wisconsin dan direncanakan akan mengadakan pertemuan lagi di Phoenix pada hari Sabtu, sebelum menuju Michigan.
Di sisi lain, CEO Tesla, Elon Musk, yang mendukung Trump, hadir di Pennsylvania pada hari yang sama untuk memobilisasi para pendukung Trump menjelang Pemilihan Presiden pada 5 November mendatang.
Baca Juga: Elon Musk Sangat Marah Terhadap Mark Cuban, Ada Persoalan Apa?
Trump mengusulkan tarif hingga 60% untuk barang-barang impor dari China dengan alasan untuk meningkatkan industri manufaktur AS. Namun, Cuban menilai langkah tersebut sebagai "ide gila" yang akan merugikan konsumen.
"Trump tidak memahami soal tarif. Ia mengira China yang akan membayar, seperti halnya ia mengira Meksiko akan membayar pembangunan tembok perbatasan," kata Cuban.
Trump tetap berkeyakinan bahwa kebijakan tarifnya akan menghidupkan kembali manufaktur di AS dan membantu mengatasi defisit anggaran yang membengkak. "Bagi saya, kata terindah adalah 'tarif'," ujar Trump dalam sebuah wawancara di Economic Club of Chicago beberapa hari sebelumnya.
Baca Juga: Mengapa Elon Musk Dukung Donald Trump Jadi Presiden AS? Ada Kepentingan Tesla
Cuban, yang juga bintang acara televisi "Shark Tank", memberikan dukungan kepada Kamala Harris dengan pendekatan yang menarik perhatian generasi muda, salah satu demografi penting dalam pemilu ini.