Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Seolah muak dengan segala tuduhan negara-negara barat, China pada hari Selasa (15/6) meminta NATO berhenti membesar-besarkan beragam teori yang melihat China sebagai ancaman dunia.
Teguran China ini menyusul keluarnya komunike NATO dalam pertemuan puncak hari Senin (14/6). NATO sepakat mengambil sikap tegas terhadap China dan segala menuvernya di kawasan.
Dilansir dari Reuters, salah satu poin dari komunike NATO menyebut bahwa ambisi dan perilaku keras China menghadirkan tantangan sistemik bagi tatanan internasional berbasis aturan dan bidang yang relevan dengan keamanan aliansi.
Presiden AS Joe Biden yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, mendesak mitranya untuk melawan otoritarianisme China dan kekuatan militer yang meningkat.
Baca Juga: Biden galang dukungan lawan China dan Rusia: NATO sangat penting bagi AS
Komunike baru NATO secara umum menunjukkan perubahan fokus dari alliansi yang awalnya berdiri untuk mempertahankan Eropa dari Uni Soviet selama Perang Dingin.
Merespons hal tersebut, China menganggap NATO sudah berlebihan dalam melihat aktivitas China. Pemerintah China bahkan melihat adanya mental Perang Dingin dari negara-negara NATO.
"Pernyataan NATO memfitnah perkembangan damai China, salah menilai situasi internasional, dan menunjukkan mentalitas Perang Dingin," tulis perwakilan China untuk Eropa dalam website resminya.
Baca Juga: Beijing minta NATO berhenti melebih-lebihkan teori ancaman China!