Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - ATHENA. Amerika Serikat (AS) dan Yunani pada hari Senin menyerukan penyelesaian damai sengketa maritim di Mediterania timur ketika Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memulai perjalanan dua hari ke Yunani di tengah meningkatnya ketegangan regional atas sumber daya energi.
Sekutu NATO Yunani dan Turki, yang berselisih tentang berbagai masalah, telah sepakat melanjutkan pembicaraan eksplorasi atas klaim maritim yang diperebutkan setelah ketegangan berminggu-minggu.
"Amerika Serikat dan Yunani ... menegaskan kembali keyakinan mereka bahwa masalah pembatasan maritim harus diselesaikan secara damai sesuai dengan hukum internasional," kata Amerika Serikat dan Yunani, juga sekutu NATO, dalam pernyataan bersama setelah Pompeo bertemu dengan mitranya dari Yunani Nikos Dendias, seperti dilansir Reuters, Senin (28/9) .
Baca Juga: Turki punya pasukan bayangan, siap bergerak jika diperintah Erdogan
Amerika Serikat juga menyambut baik kesiapan Yunani untuk memilih perjanjian maritim dengan tetangganya di kawasan itu.
Ketegangan meningkat bulan lalu setelah Turki mengirim kapal survei seismik Oruc Reis, dikawal dengan kapal perang, ke daerah sengketa yang dianggap kaya akan sumber daya energi, menyusul perjanjian maritim yang ditandatangani antara Yunani dan Mesir.
Turki mengatakan pakta itu melanggar landas kontinennya sendiri. Perjanjian itu juga tumpang tindih dengan zona maritim yang disepakati Turki dengan Libya tahun lalu, yang dicela sebagai ilegal oleh Yunani.
Ankara mengingat Oruc Reis bulan ini, mengatakan pihaknya ingin memberikan kesempatan pada diplomasi.
Pompeo sebelumnya mengatakan Amerika Serikat "sangat prihatin" tentang tindakan Turki di Mediterania timur.