Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Singapura
Setelah pembukaan ekonomi pertengahan Juni, belanja konsumen yang tertekan diperkirakan menguat lagi. "Tapi momentum akan melambat terutama karena ancaman penyebaran domestik yang berlanjut," ungkap Sung Eun Jung, ekonom Oxford Economist dalam riset.
Wabah corona yang berlanjut secara global juga akan memberatkan kondisi ekonomi Singapura. Oxford Economist memperkirakan ekonomi Singapura baru akan kembali positif di kuartal kedua 2021.
Baca Juga: Ekspor Singapura Juli naik 6%, lebih tinggi daripada perkiraan
Thailand
Angka pertumbuhan musiman yang disesuaikan turun 9,7% secara kuartalan menyusul penurunan 2,5% di kuartal pertama. Kuartal kedua menjadi penurunan PDB secara kuartalan dalam tiga kuartal berturut-turut.
Faktor eksternal menjadi penekan ekonomi Negeri Gajah Putih. Total ekspor turun 28,3% akibat pembatasan perjalanan internasional. Ekspor jasa yang termasuk bisnis pariwisata merosot 37,9% secara tahunan.
"Permintaan eksternal untuk otomotif diprediksi masih lemah dalam beberapa waktu dan pembatasan perjalanan yang berlanjut akan menjadi penahan pemulihan," ungkap Fenner.
Baca Juga: Ekonomi Thailand anjlok terdalam sejak 1998, pemerintah umumkan lebih banyak stimulus
Indonesia
Ekonomi Indonesia turun 5,3% secara tahunan di kuartal kedua lalu. Pembatasan sosial berskala besar menyebabkan konsumsi domestik dan investasi aset tetap turun.
Sung Eun Jung mengungkapkan bahwa pemulihan ekonomi akan berjalan lambat dengan penurunan produk domestik bruto (PDB) tahunan di semester kedua sebelum kembali positif di tahun depan. "Ekspor akan diuntungkan oleh perbaikan permintaan impor dari China," ungkap Jung dalam riset.
Bank Indonesia diperkirakan masih akan menurunkan suku bunga acuan menjadi 3,75% di kuartal ketiga ini. Artinya, suku bunga acuan bisa turun lagi 25 basis points dari posisi saat ini sebesar 4%.
Baca Juga: Faisal Basri: Turunkan Dulu Covid, Baru Perbaiki Ekonomi
Berikut prediksi pertumbuhan ekonomi 2020 lima negara dari Oxford Economist:
- Malaysia -4,3%
- Filipina (masih dalam revisi)
- Singapura -5,7%
- Thailand -6,9%
- Indonesia -2,7