kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.567.000   7.000   0,45%
  • USD/IDR 15.715   0,00   0,00%
  • IDX 7.574   4,17   0,06%
  • KOMPAS100 1.170   -1,95   -0,17%
  • LQ45 921   -3,22   -0,35%
  • ISSI 231   0,26   0,11%
  • IDX30 474   -2,28   -0,48%
  • IDXHIDIV20 568   -1,28   -0,23%
  • IDX80 133   -0,19   -0,14%
  • IDXV30 141   0,91   0,65%
  • IDXQ30 158   -0,72   -0,45%

Diprediksi kontraksi tahun ini, Indonesia lebih mending daripada empat negara ASEAN


Selasa, 18 Agustus 2020 / 05:10 WIB
Diprediksi kontraksi tahun ini, Indonesia lebih mending daripada empat negara ASEAN


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lima negara ASEAN telah merilis pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua 2020. Kontraksi ekonomi di negara-negara Asia Tenggara ini mencapai kondisi terburuk sejak krisis finansial Asia 1997-1998. 

Paling baru, Thailand mengumumkan kontraksi ekonomi 12,2% secara tahunan alias year on year (yoy) pada periode April-Juni 2020. Kontraksi ekonomi Thailand ini melengkapi kontraksi di lima negara terbesar ASEAN, termasuk Indonesia.

Berikut angka pertumbuhan ekonomi lima negara ASEAN di kuartal kedua, secara tahunan:

  • Malaysia -17,1%
  • Filipina -16,5%
  • Singapura -13,2%
  • Thailand -12,2%
  • Indonesia -5,3%

Baca Juga: Gara-gara corona, kontribusi perbankan terhadap PDB ikut melorot

Malaysia

Malaysia mencatat penurunan terbesar dari lima negara ASEAN. Kontraksi ekonomi Negeri Jiran ini mencapai kondisi terburuk sejak krisis finansial Asia.

Sian Fenner, Kepala Ekonom Oxford Economist mengungkapkan bahwa aktivitas ekonomi Malaysia mulai menanjak setelah pelonggaran lockdown Mei lalu. Alhasil, ekonomi Malaysia bisa pulih di semester kedua beriringan dengan pelonggaran lockdown global.

Oxford Economist memperkirakan bahwa Bank Negara Malaysia akan menurunkan suku bunga acuan lagi sebesar 25 basis points ke rekor terendah 1,5% pada September mendatang.

Baca Juga: BI diprediksi tahan suku bunga, berikut proyeksi pergerakan IHSG dari analis

Filipina

Penurunan ekonomi Filipina kuartal kedua merupakan penurunan paling tajam dalam sejarah. Lockdown ketat Filipina menjadi penyebab utama kontraksi ini.

Konsumsi pemerintah naik 22,1% di kuartal kedua sebagai upaya Filipina melawan krisis. Hal inilah yang menahan penurunan ekonomi lebih lanjut. Konsumsi domestik turun 15,5% secara year on year (yoy) dan investasi merosot 37,8%.

Makoto Tsuchiya, asistant economist Oxford Economist menyebutkan pemulihan ekonomi Filipina akan berlangsung secara bertahap. "Mengingat kontraksi semester pertama yang lebih besar daripada prediksi dan penerapan kembali lockdown ketat di Metro Manila dan provinsi sekitar kami akan menurunkan lagi proyeksi ekonomi 2020," ungkap Tsuchiya.

Baca Juga: Ekonomi 22 negara kontraksi di kuartal II-2020, begini nasib Indonesia

Singapura

Setelah pembukaan ekonomi pertengahan Juni, belanja konsumen yang tertekan diperkirakan menguat lagi. "Tapi momentum akan melambat terutama karena ancaman penyebaran domestik yang berlanjut," ungkap Sung Eun Jung, ekonom Oxford Economist dalam riset.

Wabah corona yang berlanjut secara global juga akan memberatkan kondisi ekonomi Singapura. Oxford Economist memperkirakan ekonomi Singapura baru akan kembali positif di kuartal kedua 2021.

Baca Juga: Ekspor Singapura Juli naik 6%, lebih tinggi daripada perkiraan

Thailand

Angka pertumbuhan musiman yang disesuaikan turun 9,7% secara kuartalan menyusul penurunan 2,5% di kuartal pertama. Kuartal kedua menjadi penurunan PDB secara kuartalan dalam tiga kuartal berturut-turut. 

Faktor eksternal menjadi penekan ekonomi Negeri Gajah Putih. Total ekspor turun 28,3% akibat pembatasan perjalanan internasional. Ekspor jasa yang termasuk bisnis pariwisata merosot 37,9% secara tahunan.

"Permintaan eksternal untuk otomotif diprediksi masih lemah dalam beberapa waktu dan pembatasan perjalanan yang berlanjut akan menjadi penahan pemulihan," ungkap Fenner.

Baca Juga: Ekonomi Thailand anjlok terdalam sejak 1998, pemerintah umumkan lebih banyak stimulus

Indonesia

Ekonomi Indonesia turun 5,3% secara tahunan di kuartal kedua lalu. Pembatasan sosial berskala besar menyebabkan konsumsi domestik dan investasi aset tetap turun.

Sung Eun Jung mengungkapkan bahwa pemulihan ekonomi akan berjalan lambat dengan penurunan produk domestik bruto (PDB) tahunan di semester kedua sebelum kembali positif di tahun depan. "Ekspor akan diuntungkan oleh perbaikan permintaan impor dari China," ungkap Jung dalam riset. 

Bank Indonesia diperkirakan masih akan menurunkan suku bunga acuan menjadi 3,75% di kuartal ketiga ini. Artinya, suku bunga acuan bisa turun lagi 25 basis points dari posisi saat ini sebesar 4%.

Baca Juga: Faisal Basri: Turunkan Dulu Covid, Baru Perbaiki Ekonomi

Berikut prediksi pertumbuhan ekonomi 2020 lima negara dari Oxford Economist:

  • Malaysia -4,3%
  • Filipina (masih dalam revisi)
  • Singapura -5,7%
  • Thailand -6,9%
  • Indonesia -2,7




TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×