Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - CARACAS. Militer Venezuela akan mengawal kapal tanker Iran yang mengirimkan bahan bakar ke negara yang kekurangan bensin itu segera setelah mereka memasuki zona ekonomi eksklusif negara Amerika Selatan itu.
Menteri Pertahanan Vladimir Padrino, Rabu (20/5), mengatakan dalam sebuah wawancara televisi pemerintah yang dikutip Reuters, bahwa pengawalan itu dilakukan untuk menyambut kapal tanker Iran dan berterima kasih kepada rakyat Iran atas solidaritas dan kerja sama mereka.
Ia menambahkan pemerintah Venezuela telah melakukan kontak dengan menteri pertahanan Iran.
Baca Juga: Tanker minyak Iran menuju Venezuela, AS bersumpah akan menghentikan Teheran
Sebelumnya, Iran memberi peringatan kepada Amerika Serikat (AS) soal pengirimian minyak ke Venezuela ini. Sebuah kantor berita Iran yang dekat dengan Garda Revolusi Iran melaporkan, akan ada dampak jika AS bertindak "seperti perompak" terhadap pengiriman bahan bakar Iran ke Venezuela.
Seorang pejabat senior dalam pemerintahan Presiden Donald Trump mengatakan kepada Reuters pada Kamis lalu (14/5) bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan langkah-langkah yang dapat diambil sebagai tanggapan atas pengiriman bahan bakar Iran ke Venezuela yang dilanda krisis.
Iran dan Venezuela, dua negara anggota OPEC, saat ini tengah di bawah sanksi AS.
Pejabat pemerintahan Trump menolak menentukan langkah-langkah yang akan ditimbang. Tetapi beberapa opsi akan disajikan kepada Trump.
"Jika Amerika Serikat, seperti halnya perompak, berniat menciptakan rasa tidak aman di perairan internasional, itu akan mengambil risiko berbahaya dan itu tentu tidak akan hilang tanpa dampak," tulis kantor berita Iran, Nour yang dikutip Reuters.
Setidaknya satu kapal tanker Iran yang membawa bahan bakar yang dimuat di pelabuhan Iran telah berlayar ke Venezuela, menurut data pelacakan kapal dari Refinitiv Eikon. Pengiriman bahan bakar ini dapat membantu mengurangi kelangkaan bensin akut di Venezuela.
"Venezuela dan Iran adalah dua negara merdeka yang telah dan akan terus memiliki hubungan dagang satu sama lain," kata juru bicara pemerintah Iran Ali Rabiei seperti dikutip oleh situs web berita YJC.
“Kami menjual barang dan membeli barang sebagai imbalan. Perdagangan ini tidak ada hubungannya dengan orang lain,” tandas Rabiei.
Baca Juga: Iran: Akan ada dampak jika AS bertindak seperti perompak terhadap kapal minyak Iran