kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Disaksikan Trump, Thailand dan Kamboja Teken Gencatan Senjata


Minggu, 26 Oktober 2025 / 14:52 WIB
Disaksikan Trump, Thailand dan Kamboja Teken Gencatan Senjata
ILUSTRASI. Para pemimpin Thailand dan Kamboja menandatangani kesepakatan gencatan senjata pada Minggu (26/10/2025).


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Para pemimpin Thailand dan Kamboja menandatangani kesepakatan gencatan senjata pada Minggu (26/10/2025).

Penandatanganan gencatan senajat disaksikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang tiba di Malaysia untuk menghadiri KTT ASEAN. Trump juga mengamati serangkaian perundingan perdagangan penting di sela-sela pertemuan.

Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul dan mitranya dari Kamboja Hun Manet menandatangani perjanjian tersebut dalam sebuah upacara gencatan senjata di depan sebuah plakat bertuliskan "Memberikan Perdamaian". Ini merupakan kelanjutan dari gencatan senjata yang ditandatangani tiga bulan lalu.

"Deklarasi ini, jika dilaksanakan sepenuhnya, akan menyediakan fondasi bagi perdamaian abadi, tetapi yang lebih penting, ini akan memulai proses perbaikan hubungan kita. Komunitas perbatasan kita telah terpecah belah akibat konflik, dan warga sipil tak berdosa telah menderita kerugian besar," kata Hun Manet seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Thailand dan Kamboja Sepakat Gencatan Senjata Permanen Usai Konflik Perbatasan

Trump membantu menengahi akhir konflik lima hari tersebut pada bulan Juli 2025 dengan menghubungi para pemimpin kedua negara saat itu. Trump mendesak mereka untuk mengakhiri permusuhan atau berisiko perundingan perdagangan mereka dengan Washington ditunda.

"Amerika Serikat akan memiliki perdagangan dan kerja sama yang kuat, transaksi yang banyak, dengan kedua negara, selama mereka hidup dalam damai," kata Trump.

Kedua belah pihak saling menyalahkan atas meningkatnya pertukaran roket dan artileri berat, yang menewaskan sedikitnya 48 orang dan membuat sekitar 300.000 orang mengungsi sementara dalam pertempuran terburuk mereka dalam sejarah baru-baru ini.

Anutin hampir melewatkan penandatanganan setelah wafatnya Ibu Suri Sirikit pada hari Jumat, tetapi kemudian memutuskan untuk terbang untuk menghadiri upacara tersebut.

Ia mengatakan kedua belah pihak akan menyingkirkan senjata berat dari daerah perbatasan untuk memastikan keselamatan rakyat Thailand. Thailand juga akan membebaskan 18 tentara Kamboja yang ditahan.

Baca Juga: Gencatan Senjata Disepakati, ASEAN Kirim Tim Pengamat ke Perbatasan Thailand-Kamboja

Selanjutnya: IHSG Diperkirakan Terkoreksi, Ini Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (27/10)

Menarik Dibaca: IHSG Diperkirakan Terkoreksi, Ini Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (27/10)




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×