Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - SHENZHEN. Kendati mendapat kecaman dari Amerika Serikat, Huawei Technologies makin kokoh di pasar sendiri. Mengutip Reuters pada Rabu (30/10), Huawei mampu meningkatkan pangsa pasar ponsel pintar ke rekor 42% di pasar China.
Hal ini seiring dengan peningkatan pengiriman dari pabrik pada kuartal ketiga sebesar dua pertiga kali. Hal ini lantaran konsumen dalam negeri menguat di belakang Huawei setelah sanksi larangan bermitra dengan perusahaan Amerika sejak Mei lalu.
Baca Juga: Nintendo mendapat lampu hijau untuk menjual game konsol Switch pertamanya di China
Akibatnya, Huawei kesulitan mendapatkan komponen-komponen penting dari mitra bisnis di Amerika.
Pembuat smartphone nomor dua di dunia ini diberikan penangguhan hukuman hingga November. Namun demikian, promosi yang patriotik telah mendorong penjualan ponsel pintar Huawei di China. Tentunya hal ini membantu Huawei mengimbangi kemerosotan pengiriman di pasar global.
Di saat pasar ponsel pintar Tiongkok masih mengalami kontraksi 3% pada kuartal ketiga dibandingkan tahun sebelumnya, Penngiriman smartphone Huawei mencapai 41,5 juta unit dari total 97,8 juta yang dikirimkan pada periode tersebut.
"Huawei membuka celah yang besar dengan vendor lain. Posisi dominannya memberi Huawei banyak kekuatan untuk bernegosiasi dengan rantai pasokan dan meningkatkan pangsa pasar dalam mitra saluran,” kata Nicole Peng, wakil presiden mobilitas Canalys.
Baca Juga: Dibayangi sanksi AS, bank di Malaysia menutup rekening milik warga Iran
Pertumbuhan Huawei datang dengan mengorbankan saingan utama Oppo, Vivo, Xiaomi dan Apple yang secara bersama-sama menyumbang 50% dari pasar di kuartal ketiga. Kontribusi pangsa pasar kombinasi ini turun dari pencapaian tahun lalu sebanyak 64%.
Penjualan kuartal ketiga juga menandai kuartal terlemah Apple di China selama lima tahun, kata Peng.
Namun, dia menambahkan bahwa Apple menerima dorongan dari peluncuran iPhone 11 pada bulan September. Produk baru Apple ini akan diterima oleh pembeli setelah menunggu dua hingga tiga minggu.
Huawei mengatakan pada pekan lalu telah menjual lebih dari 200 juta ponsel secara global pada 2019. Padahal masih terdapat 64 hari lebih menuju akhir tahun. Keuntungan perusahaan tetap tangguh meskipun ada tekanan dari Amerika Serikat, dengan pendapatan melonjak 27% di kuartal ketiga.
Baca Juga: Siap meluncur, Mi Note 10 berbekal kamera 108 megapiksel
Versi andalannya, Mate 30 Pro 4G, yang diluncurkan Huawei pada bulan September, bukanlah faktor besar dalam kesuksesan di kuartal III, dengan sebagian besar orang menunggu versi 5G untuk diluncurkan akhir tahun ini.
“Huawei berada dalam posisi yang kuat untuk mengkonsolidasikan dominasinya secara lebih lanjut di tengah peluncuran jaringan 5G, mengingat hubungan operator yang ketat dalam penyebaran jaringan 5G, dan kontrol terhadap komponen-komponen utama seperti chipset 5G yang kompatibel dengan jaringan lokal dibandingkan dengan rekan-rekan lokal,” kata Peng.