Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
Ia menambahkan, kecuali ada dampak ekonomi yang lebih luas, inflasi yang diredam saja tidak akan menjamin respons kebijakan. Bahkan, dia menyarankan, inflasi bisa tenggelam jauh di bawah target The Fed pada level 2%.
“Saya merasa lebih realistis untuk menerima bahwa akan ada fluktuasi sementara dan persisten di sekitar target jangka panjang ini dan selama mereka tidak melebihi ambang batas yang wajar - mungkin sebesar 50 bps atau bahkan 100 bps - mereka harus ditoleransi, tergantung pada kondisi ekonomi yang lebih luas, ”katanya.
Pandangan itu bertentangan dengan kekhawatiran yang diungkapkan oleh banyak pemimpin Fed selama bertahun-tahun lantaran target tujuan inflasi 2% bank sentral yang belum tercapai.
The Fed, yang selanjutnya bertemu 29 Oktober-30 Oktober, secara luas diperkirakan akan menurunkan suku bunga setidaknya sekali lagi tahun ini.
George mengatakan bahwa sementara setiap pertemuan adalah kesempatan untuk memikirkan kembali pendiriannya.
Baca Juga: Ekspektasi Penurunan Bunga The Fed Meningkat, Harga Emas Hari Naik Ke US$ 1.509,5
"Jika data yang masuk menunjukkan ekonomi yang secara luas lebih lemah, kebijakan penyesuaian mungkin tepat untuk mencapai mandat Federal Reserve untuk pekerjaan maksimum yang berkelanjutan dan harga yang stabil," kata George.
Ia menambahkan, The Fed haru berusaha untuk cepat mengembalikan inflasi ke level 2% dengan cepat dengan menyesuaikan tingkat bunga secara agresif, dampak berdampak pada salah mengalokasikan sumber daya dan menciptakan ketidakseimbangan keuangan.
Mengutip Bloomberg, Powell ingin mempertahankan suku bunga The Fed. Namun langkah ini menghadapi tekanan yang lebih besar agar bunga bank sentral untuk ketiga kali secara berturut-turut.