kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diterjang banjir, Italia tetapkan Venesia dalam kondisi darurat


Jumat, 15 November 2019 / 18:52 WIB
Diterjang banjir, Italia tetapkan Venesia dalam kondisi darurat
ILUSTRASI. Rowers arrive in the Grand Canal to take part in the Vogalonga, or Long Row, regatta in the Venetian Lagoon, in Venice, Italy June 9, 2019. REUTERS/Manuel Silvestri


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Italia telah menetapkan Venesia dalam kondisi darurat setelah kota itu dilanda banjir dengan ketinggian air mencapai 1,87 meter yang menggenangi basilica bersejarah dan memutuskan aliran listrik ke rumah-rumah.

Lebih dari 80% kota, yang masuk jadi situs warisan dunia UNESCO, tenggelam ketika air pasang mencapai puncaknya.

Baca Juga: Performa terus menurun, Jorge Lorenzo pensiun dari MotoGP

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menyebutkan banjir tersebut sebagai pukulan bagi jantung negara itu. Pemerintah akan bertindak cepat untuk menyediakan dana dan sumber daya. "Sungguh menyakitkan melihat kota itu begitu terdampak, warisan seninya rusak, kegiatan komersialnya bertekuk lutut," kata Conte seperti dikutip BBC, Jumat (15/11)

Conte menambahkan, pemerintah akan mempercepat pembangunan pertahanan struktural yang disebut proyek Mose. Proyek ini merupakan sistem penghalang hidraulik untuk mematikan laguna bilaman terjadi kenaikan permukaan laut dan badai.

Perdana Menteri itu mengatakan, saat kondisi darurat diumumkan pada Kamis (14/11), individu dapat mengklaim kompensasi kerugian akibat banjir hingga 5.000 euro dan klaim dari bisnis bisa mencapai 20.000 euro.

Baca Juga: Industri mamin domestik siap unjuk gigi di SIAL Intefood 2019

AFP melaporkan banyak museum tetap tutup pada Kamis. Pada hari yang sama, sirene mengindikasikan bahwa gelombang akan tetap tinggi dalam beberapa hari mendatang.

Menurut Wali Kota Venesia Luigi Brugnaro, perubahan iklim yang menjadi penyebab peningkatan ketinggian air pada minggu ini mencapai ke level tertinggi lebih dari 50 tahun. Dia bilang, dampak bencana itu akan besar dan meninggalkan bekas yang permanen.

Brugnaro mengungkapkan Basilika Santo Markus mengalami kerusakan parah. Ruang bawah tanah di situs bersejarah itu terendam pada Selasa lalu dan dikhawatirkan kolom Basilika kemungkinan telah mengalami kerusakan struktural. "Kerusakan bernilai ratusan juta euro," ujarnya.

Pada Rabu (13/11), pompa dikerahkan untuk mengalirkan air dari gereja yang dibangun pada abad ke-12 itu dan ruang bawah tanahnya.

Pemilik usaha kecil dan pedagang di kota itu memikat para turis, banyak telah meninggalkan kota setelah permukaan air naik. Seorang pedagang mengatakan kepada wali kota bahwa bisnisnya bergantung pada pariwisata, tetapi kiosnya telah tersapu gelombang.

Venesia yang terdiri dari 100 pulau lebih sebetulnya mengalami banjir setiap tahunnya. Tapi, banjir tahun ini untuk merupakan yang tertinggi melampaui ketinggian banjir setinggi 1,94 meter pada tahun 1966.

Baca Juga: Akhirnya, motor listrik Gesits siap meluncur ke garasi konsumen

Di Pulau Pellestrina, dua orang dilaporkan tewas. Salah satunya akibat tersengat listrik saat mencoba menyalakan pompa di rumahnya dan dua lagi ditemukan tewas di tempat lain.

Banjir di Venesia disebabkan kombinasi pasang surut musim semi dan gelombang badai meteorologi yang didorong oleh angin kencang yang bertiup ke arah timur laut melintasi Laut Adriatik.

Baca Juga: Valentino Rossi disebut akan menunda pensiun demi MotoGP Mandalika 2021

Conte mengatakan proyek pertahanan banjir Mose, bagian dari yang berhasil diuji pada 2013, diharapkan tidak akan beroperasi sampai akhir 2021.Pekerjaan proyek itu dimulai kembali pada tahun 2003 dan telah menelan biaya miliaran euro. Proyek itu terlambat karena tuduhan korupsi dan suap.

Pada tahun 2014, mantan walikota Venesia, Giorgio Orsoni, mengundurkan diri setelah ia dituduh terlibat dalam penggelapan dana sekitar € 20 juta (US$ 27 juta) dalam dana publik yang diperuntukkan bagi pertahanan banjir.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×