Sumber: BBC, Reuters |
NEW YORK. Dokumen penyelidikan mengenai dugaan Huawei bocor ke tangan sejumlah media di Amerika Serikat (AS). Dalam laporan tersebut, perusahaan telekomunikasi asal China tidak terbukti melakukan mata-mata untuk negaranya.
Pengusutan yang dilakukan selama 18 bulan menunjukkan bahwa kelemahan keamanan berpotensi menjadi ancaman lebih besar dibandingkan hubungan antara Huawei dan pemerintah China. Bocoran ini dipaparkan di Reuters, Kamis (18/10).
Kajian itu menyentuh berbagai aspek menyangkut bagaimana Huawei beroperasi dengan melibatkan hampir 1.000 pembeli di sektor telekomunikasi.
"Kami tahu pihak-pihak tertentu di pemerintah menginginkan bukti spionase. Kami akan menemukannya kalau memang ada," bisik salah seorang pegawai pemerintah yang mengetahui kajian itu.
Huawei santai
Juru bicara Huawei, Bill Plummer, menyatakan tidak terkejut dengan kesimpulan kajian Gedung Putih.
"Huawei tidak mengetahui kajian itu, tetapi kami tidak heran mendengar bahwa Gedung Putih telah menyimpulkan bahwa tidak ada bukti keterlibatan Huawei dalam kegiatan mata-mata atau kegiatan nonkomersial lain,” ujarnya.
Ia mengklaim Huawei adalah perusahaan multinasional independen bernilai US$32 miliar yang tidak akan pernah mengambil tindakan untuk membahayakan keberhasilannya atau integritas jaringan konsumen atau pihak ketiga.
Pekan lalu panel Kongres Amerika Serikat mengeluarkan laporan hasil penyelidikan yang menyebutkan bahwa perusahaan telekomunikasi Cina Huawei dan ZTE merupakan ancaman keamanan bagi Amerika Serikat.