kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Huawei dan ZTE mengancam keamanan Amerika Serikat


Senin, 08 Oktober 2012 / 12:46 WIB
Huawei dan ZTE mengancam keamanan Amerika Serikat
ILUSTRASI. Pabrik produsen rokok PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA).


Sumber: BBC |

NEW YORK. Perseteruan bisnis antar dua raksasa ekonomi dunia bakal makin memanas. Hasil penyelidikan yang dilakukan panel kongres Amerika Serikat (AS) menyatakan, perusahaan telekomunikasi asal China, yaitu Huawei dan ZTE menjadi ancaman keamanan bagi Paman Sam.

Dalam laporan yang akan dipublikasikan hari ini, panel AS juga merekomendasikan agar kedua perusahaan itu harus dilarang melakukan merger dan akuisisi di AS.

Mengacu pada hasil penyelidikan, Huawei dan ZTE gagal meredakan kekhawatiran akan hubungan mereka dengan pemerintah serta militer China. Keduanya masuk dalam kelompok produsen peralatan jaringan telekomunikasi terbesar di dunia.

"China memiliki alat, kesempatan dan motif untuk menggunakan kedua perusahaan telekomunikasi itu untuk tujuan-tujuan jahat," klaim komite penyelidik dalam laporan mereka.

Komite tersebut melanjutkan, "Berdasarkan informasi yang rahasia mau pun tidak rahasia, Huawei dan ZTE tidak bisa dipercaya bebas dari pengaruh negara asing dan karenanya merupakan ancaman keamanan bagi Amerika Serikat serta sistem kita."

Dugaan spionase

Huawei dan ZTE menyangkal dugaan tersebut. Menurut perusahaan, keberadaannya di Amerika murni hanya untuk kepentingan bisnis. Eksekutif senior dari kedua perusahaan membantah tuduhan-tuduhan itu saat bertemu anggota parlemen AS September lalu.

Apakah kekhawatiran AS berlebih? Perlu diketahui, Huawei didirikan oleh Ren Zhengfei yang merupakan mantan anggota Tentara Pembebasan Rakyat pada 1987. Setelah perusahaan itu menjadi salah satu pemain global terbesar di sektor tersebut, kekhawatiran akan hubungannya dengan militer China kerap muncul.

Ada banyak dugaan dan kecurigaan bahwa Huawei membantu China mengumpulkan informasi dari negara-negara dan perusahaan asing. Tahun lalu, panel keamanan AS menolak keinginan Huawei untuk membeli sistem perusahaan komputer Amerika 3Leaf.

Awal tahun ini, bersama ZTE, perusahaan itu menghadapi tuduhan bahwa peralatan mereka dipasang dengan kode-kode untuk mengirim informasi sensitif ke China.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×