kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.175.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Dominasi Film Amerika Serikat di Layar Lebar Global Tergerus Film Asia


Sabtu, 27 September 2025 / 06:15 WIB
Dominasi Film Amerika Serikat di Layar Lebar Global Tergerus Film Asia
ILUSTRASI. Warga yang menggunakan masker dan sarung tangan bersiap mengambil gambar papan Hollywood setelah dibukanya kembali sebagian jalur mendaki Los Angeles di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Griffith Park, Los Angeles, California, Amerika Serikat, Sabtu (9/5/2020). REUTERS/Patrick T. Fallon


Sumber: Bloomberg | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - Persaingan meraih penonton kini makin sengit di tengah mengecilnya pangsa pasar global bisnis film. Kini pangsa pasar box office film Hollywod merosot dari 92% menjadi hanya 66%. Sementara produksi film dari Asia, terutama China, meningkat signifikan. Bahkan satu film animasi China berjudul Ne Zha 2 menjadi film terlaris dengan pendapatan tertinggi sejajar dengan film Hollywood.

Film Amerika Serikat (AS) tak lagi mendominasi bioskop dunia. Dalam dua dekade terakhir, pangsa pasar box office global yang dikuasai film Hollywood merosot dari 92% menjadi hanya 66%. Di sisi lain, film produksi Asia terutama dari China terus naik.

Meski sembilan dari 10 film dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa masih dipegang AS. Namun satu film China, Ne Zha 2 mencuri perhatian. Film animasi ini bercerita tentang seorang anak dengan kekuatan supernatural melawan monster dari mitologi China, kini masuk dalam daftar film terlaris.

Baca Juga: PBB Menilai 158 Perusahaan Beroperasi di Israel Dinilai Ilegal

Film AS memang masih mendominasi pasar AS dan Kanada, namun pendapatan internasional terus menurun. Sementara itu, jumlah layar bioskop di China naik hampir empat kali lipat sejak 2014, menurut data China Film Administration. Kini, China memiliki lebih dari 90.000 layar bioskop, terbanyak di dunia. Sementara Hollywood gagal memanfaatkan ekspansi ini karena kebijakan pemerintah China yang secara bertahap menurunkan kuota film asing yang boleh tayang. Pada 2018, ketika Presiden AS Donald Trump memulai perang dagang, jumlah film AS yang disetujui untuk tayang hanya 60 judul. 

Selain itu ada peningkatan jumlah dan kualitas film lokal berbahasa Mandarin. Sejak 2020, film produksi China berhasil meraup rata-rata 20% pendapatan box office global atau dua kali lipat dari periode lima tahun sebelumnya. Namun, 98% dari pendapatan tersebut masih dari pasar domestik China. Tahun 2025 akan dikenang sebagai titik balik bagi perfilman China. Hingga 18 September, Ne Zha 2 telah meraup pendapatan global US$ 2 miliar, setara 12% dari total box office global tahun ini. 

Pendapatan ini menempatkan Ne Zha 2 di puncak daftar blockbuster 2025, sejajar dengan total gabungan tiga film Hollywood terbesar di musim panas ini. Yang menarik, film AS memperoleh 40% atau lebih dari pendapatannya di pasar internasional. Tapi Ne Zha 2 hanya memperoleh 2% dari pendapatan dari luar negeri. Ini menjadikannya sebagai film dengan pendapatan tertinggi di satu pasar tunggal, melampaui rekor sebelumnya yang dipegang Star Wars: Episode VII dengan US$ 937 juta di Amerika Utara.

AS dan China saat ini menjadi produsen film box office terbesar dunia. Meski AS dan China mendominasi, lebih dari separuh pasar film global berada di luar kedua negara tersebut.    

Selanjutnya: Wall Street Ditutup Lebih Tinggi Usai Rilis Data PCI Sesuai Ekspetasi Pasar

Menarik Dibaca: Promo JSM Alfamart Terbaru Periode 26-28 September 2025, Gajian Untung!




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×