CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.509.000   -5.000   -0,33%
  • USD/IDR 15.908   -59,00   -0,37%
  • IDX 7.102   -12,00   -0,17%
  • KOMPAS100 1.084   -2,36   -0,22%
  • LQ45 855   -2,04   -0,24%
  • ISSI 218   0,77   0,35%
  • IDX30 437   -1,82   -0,42%
  • IDXHIDIV20 526   -0,41   -0,08%
  • IDX80 124   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 128   1,46   1,15%
  • IDXQ30 146   0,13   0,09%

Donald Trump Ancam Tarif 100% ke Kelompok BRICS, Ini Alasannya


Senin, 02 Desember 2024 / 06:57 WIB
Donald Trump Ancam Tarif 100% ke Kelompok BRICS, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Pada hari Sabtu (30/11/2024), Presiden terpilih Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif 100% jika mereka mencoba menjauh dari dolar AS. REUTERS/Brendan Mcdermid


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pada hari Sabtu (30/11/2024), Presiden terpilih Donald Trump mengecam kelompok negara pasar berkembang BRICS. Dia bahkan mengancam akan mengenakan tarif 100% jika mereka mencoba "menjauh" dari dolar AS.

Melansir Business Insider, BRICS terdiri dari sembilan negara yakni Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab. 

Negara yang terhimpun dalam kelompok ini bertujuan memamerkan kekuatan ekonomi mereka di dunia tempat dolar AS terus berkuasa sebagai mata uang cadangan global terkemuka.

Di tengah desakan Rusia agar negara-negara BRIC mengekang dominasi internasional dolar AS, Trump menggunakan platform Truth Social miliknya untuk mengecam langkah tersebut.

"Gagasan bahwa Negara-negara BRICS mencoba menjauh dari Dolar sementara kita hanya berdiam diri dan menonton sudah BERAKHIR," tulisnya. 

Dia menambahkan, "Kami menuntut komitmen dari negara-negara ini bahwa mereka tidak akan menciptakan Mata Uang BRICS baru, atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan Dolar AS yang perkasa atau, mereka akan menghadapi tarif 100%, dan harus siap mengucapkan selamat tinggal pada penjualan ke Ekonomi AS yang luar biasa."

Baca Juga: Hadapi Ancaman Barat, Presiden Rusia Vladimir Putin Setujui Doktrin Nuklir Baru

Presiden terpilih itu melanjutkan: "Mereka bisa mencari 'orang bodoh' lain! Tidak mungkin BRICS akan menggantikan Dolar AS dalam Perdagangan Internasional, dan negara mana pun yang mencoba harus mengucapkan selamat tinggal kepada Amerika."

Selama pertemuan puncak negara-negara BRICS pada bulan Oktober, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Amerika Serikat "mempersenjatai" dolar.

"Bukan kami yang menolak menggunakan dolar. Tetapi jika mereka tidak mengizinkan kami bekerja, apa yang dapat kami lakukan? Kami terpaksa mencari alternatif," katanya saat itu, seperti yang dikutip dari The Associated Press.

Pernyataan terbaru Trump muncul beberapa hari setelah ia mengancam akan mengenakan tarif sebesar 25% atas impor dari Kanada, Tiongkok, dan Meksiko, tiga mitra dagang utama Amerika Serikat. 

Baca Juga: Bahaya yang Menanti RI saat Bergabung dengan BRICS di Era Trump

Trump mendesak ketiga negara tersebut terkait aliran narkoba dan migran ilegal yang masuk ke Amerika Serikat. 

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berbicara dengan Trump awal minggu ini menyusul janji presiden terpilih untuk menargetkan negaranya — dan memuji hubungan jangka panjang antara kedua negara. 

Trudeau kemudian menegaskan kembali bahwa tarif akan merugikan konsumen Kanada dan Amerika. Pada hari Jumat, perdana menteri tersebut melakukan perjalanan ke perkebunan Trump di Mar-a-Lago di Florida, di mana ia mengatakan bahwa ia melakukan "percakapan yang sangat baik" dengan presiden terpilih tersebut. 

Kantor Trudeau mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perdana menteri dan Trump berbagi diskusi yang produktif dan luas.

Tonton: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Jelaskan Alasan Gabung BRICS

"Sebagai sahabat dan sekutu terdekat Kanada, Amerika Serikat adalah mitra utama kami, dan kami berkomitmen untuk bekerja sama demi kepentingan warga Kanada dan Amerika," lanjut pernyataan itu.

Sementara itu, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum juga berbicara dengan Trump pada hari Kamis, dan mengatakan setelah itu bahwa tidak akan ada potensi perang tarif antara Meksiko dan Amerika Serikat.

Selanjutnya: UMP 2025 Naik 6,5%, Ini Perhitungan UMP Jakarta, Jabar, Banten, Jateng, Jatim

Menarik Dibaca: Promo McD 2 Desember 2024, PaNas 1 Isi Ayam, Nasi, Teh Kotak Rp 25.000



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×