CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.509.000   -5.000   -0,33%
  • USD/IDR 15.858   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.103   -11,00   -0,15%
  • KOMPAS100 1.083   -3,35   -0,31%
  • LQ45 853   -3,51   -0,41%
  • ISSI 218   0,79   0,36%
  • IDX30 437   -2,11   -0,48%
  • IDXHIDIV20 525   -0,73   -0,14%
  • IDX80 124   -0,34   -0,27%
  • IDXV30 128   1,34   1,06%
  • IDXQ30 145   -0,02   -0,01%

Donald Trump Ancam Tarif 100% ke Kelompok BRICS, Ini Alasannya


Senin, 02 Desember 2024 / 06:57 WIB
Donald Trump Ancam Tarif 100% ke Kelompok BRICS, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Pada hari Sabtu (30/11/2024), Presiden terpilih Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif 100% jika mereka mencoba menjauh dari dolar AS. REUTERS/Brendan Mcdermid


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pada hari Sabtu (30/11/2024), Presiden terpilih Donald Trump mengecam kelompok negara pasar berkembang BRICS. Dia bahkan mengancam akan mengenakan tarif 100% jika mereka mencoba "menjauh" dari dolar AS.

Melansir Business Insider, BRICS terdiri dari sembilan negara yakni Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab. 

Negara yang terhimpun dalam kelompok ini bertujuan memamerkan kekuatan ekonomi mereka di dunia tempat dolar AS terus berkuasa sebagai mata uang cadangan global terkemuka.

Di tengah desakan Rusia agar negara-negara BRIC mengekang dominasi internasional dolar AS, Trump menggunakan platform Truth Social miliknya untuk mengecam langkah tersebut.

"Gagasan bahwa Negara-negara BRICS mencoba menjauh dari Dolar sementara kita hanya berdiam diri dan menonton sudah BERAKHIR," tulisnya. 

Dia menambahkan, "Kami menuntut komitmen dari negara-negara ini bahwa mereka tidak akan menciptakan Mata Uang BRICS baru, atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan Dolar AS yang perkasa atau, mereka akan menghadapi tarif 100%, dan harus siap mengucapkan selamat tinggal pada penjualan ke Ekonomi AS yang luar biasa."

Baca Juga: Hadapi Ancaman Barat, Presiden Rusia Vladimir Putin Setujui Doktrin Nuklir Baru

Presiden terpilih itu melanjutkan: "Mereka bisa mencari 'orang bodoh' lain! Tidak mungkin BRICS akan menggantikan Dolar AS dalam Perdagangan Internasional, dan negara mana pun yang mencoba harus mengucapkan selamat tinggal kepada Amerika."

Selama pertemuan puncak negara-negara BRICS pada bulan Oktober, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Amerika Serikat "mempersenjatai" dolar.

"Bukan kami yang menolak menggunakan dolar. Tetapi jika mereka tidak mengizinkan kami bekerja, apa yang dapat kami lakukan? Kami terpaksa mencari alternatif," katanya saat itu, seperti yang dikutip dari The Associated Press.

Pernyataan terbaru Trump muncul beberapa hari setelah ia mengancam akan mengenakan tarif sebesar 25% atas impor dari Kanada, Tiongkok, dan Meksiko, tiga mitra dagang utama Amerika Serikat. 

Baca Juga: Bahaya yang Menanti RI saat Bergabung dengan BRICS di Era Trump



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×