Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan akan mencabut larangan masuk untuk sebagian besar warga negara non-AS yang datang dari Brasil dan sebagian besar Eropa mulai 26 Januari mendatang.
Kepada Reuters, dua pejabat yang mengetahui rencana ini mengungkapkan, Trump bakal mencapat pembatasan perjalanan tersebut pada Senin (18/1) waktu setempat.
Pemerintahan Trump memang sudah mempertimbangkan untuk mencabut pembatasan yang dilakukan untuk menghadang penyebaran virus corona ini sejak bulan November 2020. Kabarnya, rencana ini sudah mendapat dukungan dari anggita satuan tugas virus corona AS dan pejabat kesehatan masyarakat.
Sebelumnya, pembatasan yang diberlakukan sejak awal 2020 itu akan berakhir di bawah proklamasi baru dari Trump pada hari yang sama ketika persyaratan uji Covid-19 baru berlaku untuk semua pengunjung internasional.
Pekan lalu, kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menandatangani perintah yang mengharuskan hampir semua pendatang yang menggunakan transportasi udara untuk menunjukkan tes virus corona negatif atau bukti pemulihan dari Covid-19 untuk memasuki Negeri Paman Sam mulai 26 Januari.
Pembatasan yang dicabut telah melarang hampir semua warga negara non-AS yang dalam 14 hari terakhir telah berada di Brasil, Inggris, Irlandia, dan 26 negara di wilayah Schengen di Eropa yang mengizinkan perjalanan melintasi perbatasan.
Pembatasan AS yang melarang sebagian besar pengunjung dari Eropa telah diberlakukan sejak pertengahan Maret 2020. Sementara larangan masuk Brasil diberlakukan pada Mei tahun lalu.
Walau Trump dapat melonggarkan pembatasan perjalanan ini, Presiden terpilih AS Joe Biden, setelah menjabat, dapat memilih untuk kembali memberlakukan pembatasan tersebut.
Tetapi perusahaan penerbangan berharap persyaratan pengujian baru akan membuka jalan bagi pemerintah AS untuk mencabut pembatasan yang mengurangi perjalanan dari beberapa negara Eropa hingga 95% atau lebih.
Mereka telah menekan pejabat senior Gedung Putih tentang masalah ini dalam beberapa hari terakhir.
Banyak pejabat administrasi selama berbulan-bulan berpendapat bahwa pembatasan tidak lagi masuk akal mengingat sebagian besar negara tidak tunduk pada larangan masuk. Yang lain berpendapat bahwa AS tidak boleh mencabut larangan masuk karena banyak negara Eropa masih memblokir sebagian besar warga AS.