kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Donald Trump berniat serang situs utama nuklir Iran, tapi batal


Selasa, 17 November 2020 / 11:35 WIB
Donald Trump berniat serang situs utama nuklir Iran, tapi batal
ILUSTRASI. Meski hanya memiliki sisa masa jabatan dua bulan, Presiden AS Donald Trump pada pekan lalu meminta opsi untuk menyerang situs nuklir utama Iran. REUTERS/Carlos Barria


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Alireza Miryousefi, juru bicara misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, mengatakan program nuklir Iran murni untuk tujuan damai dan penggunaan sipil dan kebijakan Trump tidak mengubah itu. "Namun, Iran telah terbukti mampu menggunakan kekuatan militernya yang sah untuk mencegah atau menanggapi setiap petualangan melankolis dari penyerang mana pun," tambahnya seperti yang dikutip Reuters.

Stok 2,4 ton uranium pengayaan rendah Iran sekarang jauh di atas batas kesepakatan 202,8 kg. Dan kini Iran menghasilkan 337,5 kg uranium di kuartal ini, lebih sedikit dari produksi dua kuartal sebelumnya yang mencapai 500 kg lebih yang tercatat oleh Badan Energi Atom Internasional.

Baca Juga: Mohammed bin Salman akan serang balik siapa pun yang ancam keamanan Arab Saudi

Pada Januari, Trump memerintahkan serangan drone AS yang menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani di bandara Baghdad. Namun dia telah menghindar dari konflik militer yang lebih luas dan berusaha menarik pasukan AS dari hotspot global untuk memenuhi janji untuk menghentikan apa yang dia sebut "perang tanpa akhir."

Serangan ke situs nuklir utama Iran di Natanz dapat memicu konflik regional dan menimbulkan tantangan kebijakan luar negeri yang serius bagi Biden.

Tim transisi Biden, yang tidak memiliki akses ke intelijen keamanan nasional karena penolakan pemerintahan Trump untuk memulai transisi, menolak berkomentar.

Selanjutnya: Kembangkan rudal balistik, Raja Salman desak dunia ambil sikap tegas terhadap Iran



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×