Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Hingga saat ini, Amerika Serikat (AS) belum mundur dari perang tarif yang sedang berlangsung. Kendati begitu, AS telah meminta Tiongkok agar Presiden China Xi Jinping menelepon Presiden AS Donald Trump untuk membahas masalah perang dagang.
Melansir The Street yang mengutip Bloomberg, seorang mantan pejabat ekonomi tinggi Tiongkok mengatakan bahwa para pemimpin Amerika harus menunjukkan rasa hormat kepada Beijing. Baru setelah itu Tiongkok akan terlibat dalam pembicaraan dengan AS.
Perang tarif yang dimulai Trump pada 2 April kini menjadi perang global sementara, ketika ia menghentikan kenaikan tarif di sebagian besar negara selama 90 hari kecuali Tiongkok pada 9 April.
Saat ini, tarif Tiongkok atas impor AS mencapai 125%, dan tarif AS atas impor Tiongkok mencapai 145%.
Baca Juga: Perang Tarif Bakal Hantam Obat-obatan Populer Buatan AS di Tiongkok
"Jika AS ingin Tiongkok menerima sepenuhnya proposal AS, menerima persyaratan AS, saya rasa tidak ada negosiasi," publikasi tersebut mengutip Zhu Guangyao, yang menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan Tiongkok dari tahun 2010 hingga 2018.
"Meskipun tim teknis dari kedua negara saling berkomunikasi, negosiasi tarif harus didasarkan pada rasa saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan pola pikir 'menang-menang'," jelas Zhu.
Tiongkok menyebut lonjakan tarif AS sebagai bentuk "pemerasan" dan telah bersumpah akan memeranginya sampai akhir.
Tonton: Trump Mulai Investigasi Impor Obat dan Chip, Buka Jalan Penerapan Tarif Baru
Pada tanggal 15 April, Tiongkok menghentikan pembelian peralatan dan suku cadang terkait pesawat dari perusahaan-perusahaan Amerika, termasuk Boeing.
Seorang pejabat senior Tiongkok Xia Baolong menyebut perang tarif Trump "sangat tidak tahu malu" yang akan segera menjadi bumerang.