Reporter: Rika Theo, Reuters |
BERLIN. Eropa sudah mulai melihat hasil postif dari keputusan European Central Bank untuk membeli obligasi negara-negara Eropa yang terlibas krisis. Setidaknya itulah yang diklaim oleh Presiden ECB Mario Draghi kepada media Jerman.
"Pengumuman fasilitas itu telah berkontribusi pada naiknya kepercayaan di kawasan euro dan pada euro di seluruh dunia. Fund manager tengah membawa kembali uang mereka ke Eropa,” kata Draghi kepada koran Sueddeutsche Zeitung.
Imbal hasil obligasi pemerintah Spanyol bertenor 10 tahun sudah melandai, dari 7,64% pada 24 Juli lalu menjadi 5,62% pada Kamis (13/9). Imbal hasil surat utang Italia turun dari 6,6% ke 5,03%.
“Seluruh dunia memuji kami,” ucapnya.
Seluruh dunia, kecuali Jerman dan sebagian negara Eropa bagian Selatan. Draghi mengakui ia menerima respon negatif dari keduanya.
Beberapa pihak di Jerman, kata dia, khawatir langkah itu membahayakan para pembayar pajak di negara itu dengan menanggung miliaran euro surat utang berisiko.
Draghi menambahkan, mereka juga takut akan risiko inflasi. Sejarah Jerman mencatat, lonjakan inflasi tinggi di tahun 1920-an telah menjeblokkan nilai tabungan warga Jerman. Inilah salah satu biang penyebab munculnya Nazi.
Karenanya, Draghi mengakui bahwa ia harus berusaha lagi untuk menjelaskan strategi ECB karena ketidakpercayaan Jerman akan menghambat kerja ECB. Bahkan ia berseloroh bahwa ia dengan senang hati menghadap parlemen Jerman jika diberi kesempatan menjelaskan keputusannya itu.
“Risiko-risiko dikelola dengan baik. Dan dalam penilaian kami, tidak melakukan apa-apa akan menimbulkan risiko yang lebih besar,” tandasnya.
Ia menilai zona Euro kini berada dalam jalan yang baik untuk memecahkan krisis. “Kami melihat perkembangan luar biasa dalam reformasi di Spanyol dan italia, etrutama jika Anda menimbang apa yang telah mereka lakukan dalam enam bulan terakhri dibandingkan apa yang tidak mereka lakukan selama bertahun-tahun,” ujarnya.
Meskipun begitu, Draghi mengakui masih banyak hal yang harus dilakukan.