kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,20   6,85   0.74%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua bom meledak di Filipina Selatan, tentara di antara korban tewas dan luka-luka


Senin, 24 Agustus 2020 / 16:25 WIB
Dua bom meledak di Filipina Selatan, tentara di antara korban tewas dan luka-luka
ILUSTRASI. Seorang tentara Angkatan Darat Filipina berjalan di dalam gereja setelah serangan bom di Jolo, Provinsi Sulu, Filipina, 27 Januari 2019.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MANILA. Dua bom meledak di Kota Jolo, Filipina Selatan, yang tenang, menewaskan sembilan orang dan melukai puluhan orang lain pada Senin (24/8), termasuk tentara dan warga sipil.

Dua ledakan yang diyakini berasal dari bom rakitan meledak selang satu jam di pusat kota utama di Pulau Jolo, benteng Abu Sayyaf, sebuah kelompok militan yang telah berjanji setia kepada Negara Islam.

Ini adalah serangan terbesar di Jolo sejak Januari 2019, ketika bom bunuh diri kembar meledakkan diri saat Misa Minggu di Gereja Katedral Jolo, menewaskan lebih dari 20 orang dan melukai setidaknya 100 orang.

Sebuah faksi Abu Sayyaf disalahkan atas serangan itu, yang pihak berwenang Filipina sebut melibatkan pembom asal Indonesia.

Baca Juga: Filipina: 9 Garis yang dipakai China untuk mengklaim Laut China Selatan adalah palsu

Ledakan pertama pada Senin (24/8) terjadi sekitar tengah hari di depan pusat makanan, tempat dua truk militer parkir. Ledakan kedua menyusul satu jam kemudian, tetapi tidak ada laporan tentang korban dari insiden itu.

Bom pertama menewaskan lima tentara dan empat warga sipil, serta 16 personel militer berada di antara puluhan orang yang terluka, menurut Letnan Jenderal Corleto Vinluan, Kepala Komando Mindanao Barat, seperti dikutip Reuters.

Melansir Reuters, Letnan Kolonel Ronaldo Mateo, juru bicara militer Filipina, mengatakan, bom itu melekat pada sepeda motor yang diparkir.

Sejauh ini, tidak ada klaim tanggungjawab langsung atas dua ledakan tersebut. Kepolisian Filipina menyatakan, penyelidikan sedang berlangsung.

Baca Juga: Warning China ke Filipina: Setop aksi provokasi ilegal di Laut China Selatan




TERBARU

[X]
×