kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,98   -12,52   -1.36%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dua Negara Asia Ini Jadi Pengganti Eropa yang Membeli Minyak dan Batu Bara Rusia


Rabu, 07 September 2022 / 07:36 WIB
Dua Negara Asia Ini Jadi Pengganti Eropa yang Membeli Minyak dan Batu Bara Rusia
ILUSTRASI. Rusia mengirim lebih banyak minyak dan batu bara secara signifikan ke dua negara Asia selama musim panas dibandingkan dengan awal tahun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Menurut sebuah laporan yang dirilis pada Selasa (6/9/2022), Rusia mengirim lebih banyak minyak dan batu bara secara signifikan ke dua negara Asia selama musim panas dibandingkan dengan awal tahun. Mereka adalah India dan China.  

India dan China mengimpor lebih banyak batu bara dan minyak mentah dari Rusia pada Juli dan Agustus dibandingkan Februari dan Maret, kata kelompok itu.

Sementara itu, negara-negara Eropa yang sudah sejak lama bergantung pada energi Rusia telah mengurangi secara tajam pasokan energi mereka dari Rusia sebagai tanggapan atas perang di Ukraina.

Melansir AP, laporan Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih mengatakan, Rusia menerima sekitar 158 miliar euro (US$ 158 miliar) pendapatan untuk penjualan minyak, gas alam dan batu bara dari Februari hingga Agustus. Lebih dari setengah dari nilai tersebut, tepatnya senilai sekitar 85 miliar euro, diekspor ke Uni Eropa.

Di kawasan Eropa, Jerman adalah importir terbesar. Negara ini membeli bahan bakar fosil senilai 19 miliar euro dari Rusia selama periode enam bulan.

Baca Juga: Soal Krisis Energi, Erdogan: Eropa Menuai Apa yang Ditaburnya

Namun, menurut kelompok yang berbasis di Helsinki, importir tunggal terbesar di dunia adalah China, yang membeli energi Rusia senilai 35 miliar euro.

Hasil laporan juga menunjukkan, pendapatan Rusia naik, volume ekspor keseluruhan turun 18% dibandingkan dengan ketika negara itu menginvasi Ukraina.

Uni Eropa telah memotong tingkat impornya dari Rusia sebesar 35% sejak perang dimulai, di mana batu bara yang berasal dari Rusia sekarang dilarang digunakan di blok 27 negara. Selain itu, penghentian penjualan minyak akan mulai berlaku pada akhir tahun.

Melansir Al Jazeera, Kantor Presiden Rusia alias Kremlin menegaskan, Rusia mengumumkan syarat agar pasokan gas bisa mengalir ke Eropa.  Kremlin menegaskan, pasokan gas Rusia ke Eropa tidak akan dilanjutkan sampai sanksi Barat terhadap Moskow dicabut.  

Baca Juga: Penghentian Pasokan di Eropa Memicu Kenaikan Harga Gas Alam

Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, mengatakan pada Senin (5/9), sanksi adalah satu-satunya alasan di balik keputusan Rusia untuk menutup pipa Nord Stream 1 (NS1).  Moskow awalnya akan menutup pipa NS1, yang memasok gas ke Eropa, untuk pemeliharaan.  

"Masalah pasokan gas muncul karena sanksi yang dijatuhkan terhadap negara kami dan terhadap sejumlah perusahaan oleh negara-negara Barat, termasuk Jerman dan Inggris," kata Peskov, seperti dikutip Al Jazeera.   

"Tidak ada alasan lain yang bisa menyebabkan masalah pasokan ini," tegasnya. 

AP memberitakan, Menteri ekonomi Jerman, Robert Habeck, mengatakan bahwa negaranya tidak mengharapkan impor gas dari Rusia untuk dilanjutkan lagi.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×