Reporter: kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jalan Palestina menjadi negara merdeka yang diakui dunia internasional semakin terbuka. Dua negara besar di Eropa siap mengumumkan pengakuan atas kemerdekaan Palestina dalam Sidang Umum PBB di New York, September 2025.
Dua negara besar Eropa tersebut adalah Perancis dan Inggris. Keputusan ini menandai langkah bersejarah, karena untuk pertama kalinya dua anggota tetap Dewan Keamanan PBB menyatakan dukungan penuh terhadap berdirinya negara Palestina.
Presiden Perancis Emmanuel Macron akan menyampaikan pengakuan negaranya terhadap Palestina pada Senin (22/9/2025). Macron menegaskan bahwa langkah tersebut bukan sekadar simbol, melainkan bagian dari strategi diplomasi nyata.
“Pengakuan ini bukan akhir dari upaya diplomatik kami. Ini bukan pengakuan simbolis. Ini adalah bagian dari tindakan yang lebih luas dan sangat konkret,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Perancis, Pascal Confavreux.
Baca Juga: Banyak Senin & Jumat, Ini Link Download SKB Tanggal Merah & Cuti Bersama 2026
Menurut laporan AFP, Perancis tidak bergerak sendiri. Sedikitnya sembilan negara lain akan mengikuti, termasuk Inggris, Kanada, Australia, dan Belgia.
Namun, keputusan ini langsung memicu penolakan keras dari Israel. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut langkah Macron sebagai “hadiah untuk Hamas”. Israel bahkan mengancam akan mengambil langkah balasan, mulai dari menutup konsulat Perancis di Yerusalem hingga kemungkinan aneksasi lebih lanjut di Tepi Barat.
Inggris Ikut Mengakui Palestina
Media Inggris melaporkan bahwa Britania Raya juga bersiap mengumumkan pengakuan resmi negara Palestina. Keputusan ini diumumkan pada Minggu (21/9/2025) dan menjadi perubahan besar dalam politik luar negeri Inggris yang selama ini dikenal sebagai pendukung kuat Israel.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer sebelumnya menegaskan, pengakuan akan diberikan jika Israel tidak menunjukkan langkah substantif menuju gencatan senjata dengan Hamas. “Ini akan menjadi kontribusi bagi proses perdamaian yang sebenarnya, pada momen dengan dampak maksimum bagi solusi dua negara,” ujarnya.
Pengakuan dari Inggris diumumkan bersamaan dengan rencana sepuluh negara lain, termasuk Perancis, dalam forum Majelis Umum PBB.
Amerika Serikat menentang keras langkah kedua sekutunya di Eropa itu. Duta Besar AS di Paris, Charles Kushner, menyebut syarat Perancis untuk pengakuan Palestina “tidak terpenuhi” dan menilai keputusan itu justru memperumit situasi.
Israel, melalui Duta Besar Joshua Zarka, menyebut langkah ini akan “memperburuk kondisi di lapangan ketimbang memajukan perdamaian”. Netanyahu juga melayangkan surat protes resmi kepada Macron dan mengecam Inggris dengan pernyataan serupa.
Sebaliknya, Palestina menyambut baik langkah bersejarah ini. Perwakilan Palestina di Perancis, Hala Abou Hassira, menilai pengakuan harus dibarengi sanksi nyata terhadap Israel, termasuk embargo senjata dan penghentian kerja sama Uni Eropa–Israel.
Tonton: Dua Pekerja Freeport Indonesia Ditemukan Meninggal Dunia dalam Insiden Longsor
Situasi Gaza Semakin Memburuk
Pengakuan dari Perancis dan Inggris datang di tengah krisis kemanusiaan di Gaza. Serangan Israel yang terus berlanjut telah menewaskan lebih dari 65.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza yang diakui PBB.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menegaskan dunia tidak boleh tunduk pada intimidasi Israel terkait ancaman aneksasi Tepi Barat. “Dunia harus bertindak untuk mencegah penderitaan lebih jauh,” katanya.
Pengakuan oleh dua negara besar Eropa ini diyakini membuka babak baru diplomasi internasional. Analis politik internasional, Michel Duclos, menyebut langkah Macron dan Starmer sebanding dengan keputusan bersejarah Presiden Jacques Chirac pada 2003 ketika menolak invasi AS ke Irak.
Meski demikian, para pengamat menilai dampak nyata baru akan terasa jika pengakuan ini disertai tekanan ekonomi dan politik terhadap Israel. Tanpa itu, Palestina tetap berpotensi menjadi pihak yang paling dirugikan dalam konflik berkepanjangan ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perancis Akan Ambil Risiko Akui Palestina Saat Diancam Israel", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2025/09/21/161955770/perancis-akan-ambil-risiko-akui-palestina-saat-diancam-israel?page=all#page2 dan "Britania Raya Akan Akui Negara Palestina, Netanyahu Tanggapi Sinis", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2025/09/21/111359670/britania-raya-akan-akui-negara-palestina-netanyahu-tanggapi-sinis.