kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   -19.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Inggris Dukung Pengakuan Negara Palestina, Tapi Prioritaskan Gencatan Senjata di Gaza


Jumat, 25 Juli 2025 / 18:03 WIB
Inggris Dukung Pengakuan Negara Palestina, Tapi Prioritaskan Gencatan Senjata di Gaza
ILUSTRASI. Inggris mendukung pengakuan atas negara Palestina di masa depan, namun saat ini yang menjadi prioritas utama adalah meredakan penderitaan warga Gaza. REUTERS/Mohammed Salem 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - LONDON. Inggris mendukung pengakuan atas negara Palestina di masa depan, namun saat ini yang menjadi prioritas utama adalah meredakan penderitaan warga Gaza dan mendorong tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Hamas, demikian disampaikan seorang menteri kabinet Inggris pada Jumat (25/7/2025).

Pemerintahan Inggris secara konsisten menyatakan dukungan terhadap solusi dua negara, termasuk pengakuan resmi terhadap Palestina, namun belum pernah menetapkan tenggat waktu atau syarat spesifik untuk mewujudkan hal tersebut.

Baca Juga: Menhan Israel: Kami Tidak Akan Mengizinkan Pembentukan Negara Palestina

"Kami menginginkan negara Palestina, kami mendambakannya, dan kami ingin memastikan bahwa kondisi yang memungkinkan solusi politik jangka panjang dapat berkembang," ujar Menteri Sains dan Teknologi Inggris Peter Kyle dalam wawancara dengan Sky News.

"Tapi untuk saat ini, hari ini, kita harus fokus pada hal yang bisa meringankan penderitaan – dan penderitaan itu sangat ekstrem serta tidak dapat dibenarkan – di Gaza. Itulah prioritas kita saat ini."

Pernyataan tersebut muncul setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan rencana negaranya untuk mengakui Palestina sebagai negara pada Sidang Umum PBB bulan September. Rencana itu mendapat kecaman keras dari Israel dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Prancis Akan Akui Negara Palestina di PBB, Israel dan AS Murka

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dalam pernyataannya pada Kamis menegaskan bahwa status kenegaraan adalah "hak yang tidak dapat dicabut dari rakyat Palestina", sembari kembali menyerukan gencatan senjata sebagai langkah awal menuju solusi dua negara.

Dalam kunjungan resminya ke Australia, Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy menggemakan seruan Starmer mengenai gencatan senjata dan menyebut situasi di Gaza sebagai "tak dapat dipertahankan".

Otoritas kesehatan di Gaza menyebut lebih dari 100 orang telah meninggal dunia akibat kelaparan, sebagian besar terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Kanada Kecam Israel atas Krisis Kemanusiaan di Gaza dan Pemblokiran Bantuan

Organisasi hak asasi manusia melaporkan bahwa bencana kelaparan massal tengah menyebar, bahkan ketika berton-ton makanan dan bantuan kemanusiaan menumpuk tanpa bisa disalurkan di luar wilayah tersebut.

Selanjutnya: Sebulan Harga Emas Antam Naik 0,10 Persen, Hari Ini Berkurang (25/7)

Menarik Dibaca: Bank Sampah Sekolah dan Aksi Bersih Sungai Jadi Langkah Wings Peduli Tekan Polusi




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×