kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.918.000   12.000   0,63%
  • USD/IDR 16.395   6,00   0,04%
  • IDX 7.550   -68,02   -0,89%
  • KOMPAS100 1.058   -6,27   -0,59%
  • LQ45 798   -6,91   -0,86%
  • ISSI 255   -0,71   -0,28%
  • IDX30 413   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 473   -3,89   -0,82%
  • IDX80 120   -0,65   -0,54%
  • IDXV30 124   0,66   0,54%
  • IDXQ30 131   -1,42   -1,07%

Trump Percaya Diri Bisa Rampungkan Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Pekan Ini


Senin, 07 Juli 2025 / 13:29 WIB
Trump Percaya Diri Bisa Rampungkan Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Pekan Ini
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyambut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di pintu masuk Gedung Putih di Washington, AS, 4 Februari 2025.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, percaya diri dapat menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata Gaza pekan ini. Sebagai tambahan, Trump juga melihat peluang pembebasan sebagian besar sandera.

Keyakinan tersebut disampaikan Trump pasca bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada hari Minggu (7/7).

Trump mengatakan, kemungkinan besar pembebasan sandera Gaza dan kesepakatan gencatan senjata dapat dicapai dengan kelompok militan Palestina Hamas minggu ini.

"Kami sudah membebaskan banyak sandera, tapi mengenai sandera yang tersisa, masih banyak yang akan keluar. Amerika Serikat sedang mengerjakan banyak hal dengan Israel, termasuk kesepakatan permanen dengan Iran," kata Trump, dikutip Arab News.

Baca Juga: Trump Ancam Tambah Tarif 10% untuk Negara Pendukung BRICS, Bagaimana Nasib Indonesia?

Sebelum pertemuan berlangsung, Netanyahu juga berharap pertemuannya dengan Trump dapat mempercepat proses gencatan senjata Gaza, terutama setelah mereka mengirim negosiator ke Doha untuk melakukan pembicaraan tidak langsung dengan Hamas.

"Kami sedang berupaya untuk mencapai kesepakatan yang telah kita bahas, berdasarkan kondisi yang telah kita sepakati. Kami telah mengirim tim ke Doha dengan instruksi yang jelas," kata Netanyahu sebelum berangkat ke Washington.

Sejalan dengan itu, seorang pejabat Palestina mengatakan bahwa negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas menuju kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza telah dimulai di Qatar.

"Negosiasi ini menyangkut mekanisme implementasi dan pertukaran sandera, dan posisi dipertukarkan melalui mediator," kata sumber tersebut, dikutip Arab News.

Kepala negosiator Hamas, Khalil Al-Hayya, memimpin delegasi di Doha, kata pejabat tersebut.

Baca Juga: Trump Tandatangani Surat Tarif ke 12 Negara, Bakal Dikirim Hari Ini

AFP melaporkan, proposal yang sedang dibahas mencakup gencatan senjata selama 60 hari, di mana Hamas akan membebaskan 10 sandera yang masih hidup dan beberapa mayat sebagai imbalan atas warga Palestina yang ditahan oleh Israel.

Serangan brutal tentara Israel sejak Oktober 2023 telah menewaskan sedikitnya 57.418 orang di Gaza, sebagian besar warga sipil. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, situasi tersebut telah memaksa lebih dari 2 juta orang kekurangan makanan, kehilangan tempat tinggal, dan mengalami masalah kemanusiaan lainnya.

Hamas menyandera 251 orang dari Israel, dengan hanya 49 orang yang masih ditahan di Gaza. Militer Israel meyakini ada 27 orang sandera yang tewas.

Hamas masih menuntut persyaratan tertentu untuk gencatan senjata, termasuk agar Israel menarik diri, jaminan terhadap dimulainya kembali pertempuran selama negosiasi, dan pengembalian sistem distribusi bantuan yang dipimpin PBB.

Tonton: Trump Hampir Rampungkan Sejumlah Kesepakatan Dagang, Tarif Baru Mulai 1 Agustus




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×