Sumber: Bloomberg |
TOKYO. Perekonomian Jepang yang bulan Januari lalu sempat membukukan perekonomian yang paling bagus di antara negara-negara maju di dunia, kini telah menjadi yang paling buruk.
Gross domestic product (GDP) tahunan telah terjungkal sebesar 12,7% pada kuartal terakhir tahun lalu. Penyusutan ini menjadi yang paling mengerikan sejak krisis minyak mentah di tahun 1974. lebih dari itu, kemerosotan ini dua kali lebih besar dibandingkan AS dan Eropa.
Krisis kredit memang melumpuhkan sistem finansial AS sekaligus mengganjal pertumbuhan Jepang antara 2002-2007; yaitu, pengeluaran konsumen AS yang menjadi bubble dan murahnya yen terhadap dolar AS.
Kecepatan dari kerusakan sistem finansial ini juga menghantam perusahaan-perusahaan di Jepang. Lihat saja, bulan ini Toyota Motor Corp. memprediksikan bakal merugi 450 miliar yen atau ekuivalen dengan US$ 4,9 miliar. Bulan November lalu, mereka malah telah memprediksikan bakal kehilangan 550 miliar yen.
"Kami pikir ini menjadi penurunan siklikal untuk perekonomian Jepang," kata Glenn Maguire, Chief Asia Economist untuk Societe Generale SA di Hong Kong.
Pemerintah Jepang kini harus berjuang untuk berjibaku dengan ktisis perekonomian. Apalagi, bulan lalu International Monetary Fund telah memprediksikan perekonomian Negeri Shincan ini akan terjungkal 2,6% pada tahun 2009, versus penyusutan sebesar 1,6% dan 2% di AS dan Eropa.