Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Menteri Keuangan Jepang Shoichi Nakagawa resmi menyatakan pengunduran dirinya. Berdasarkan rumor yang beredar, Nakagawa dituduh mabuk akibat sake dalam konferensi pers Group of Seven (G-7) di Roma.
“Dari hati saya yang paling dalam, saya ingin meminta maaf kepada Perdana Menteri, warga Jepang dan anggota parlemen atas kekacauan yang saya buat,” ujar Nakagawa di hadapan reporter hari ini. Dikabarkan, Menteri Perekonomian dan Fiskal Jepang Kaoru Yasano akan menggantikan posisi Nakagawa itu.
Sejak dia tiba di Roma, Nakagawa mengatakan, dirinya mengalami jet lag sehingga membutuhkan obat-obatan. Hal itulah yang menyebabkan dia mengacaukan pidatonya dan tertidur pada pertemuan 14 Februari lalu. Parahnya, hal ini disiarkan oleh media televisi Negeri Sakura.
Selain itu, Nakagawa juga menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan medis hari ini, diketahui bahwa ia didiagnosa sakit punggung dan flu. Dia bilang akan secepatnya mengobati penyakit tersebut ke rumah sakit hari ini juga.
Pengunduran diri Nakagawa ini tentunya semakin memudarkan pesona pemerintahan Perdana Menteri Taro Aso yang belakangan makin melorot di Jepang.
Asal tahu saja, popularitas Aso kian melorot seiring lembaga legislatif di parlemen mengkritisi tindakannya dalam menangani krisis ekonomi. Selain itu, beberapa skandal dan pernyataan tidak pantas juga membuat rakyat Jepang geram.
“Saya tidak akan kaget jika ini merupakan tanda-tanda matinya pemerintahan Partai Demokrat Liberal yang dipimpin Aso,” jelas Kirby Daley, Senior Strategist and Head of Capital Newedge Group di Hongkong. Dia menambahkan, tindakan sembrono Nakagawa dan fakta bahwa perdana menteri tidak langsung memecatnya semakin mengurangi kredibilitasnya di publik.