Duterte sepertinya akan memimpin Filipina

Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

MANILA. Kandidat garis keras anti kejahatan Rodrigo "Digong" Duterte sepertinya akan memimpin Filipina dalam beberapa tahun ke depan. Prediksi ini berkaca pada hasil perhitungan cepat sejumlah polling pasca pemilihan umum dilaksanakan kemarin.

Duterte yang kerap mengeluarkan pernyataan kontroversi saat kampanye mengatakan, dirinya akan menerima mandat dengan segala kerendahan hati.

Memang, jika dilihat dari sejumlah perhitungan cepat, Duterte kerap memimpin dengan suara yang terpaut cukup jauh. Kendati demikian, hal ini tidak merepresentasikan hasil perhitungan resmi pemerintah.

Kemenangan pria berusia 71 tahun itu dinilai karena ketegasannya dalam menegakkan peraturan dan hukum.

Rekam jejaknya yang berhasil menaklukkan daerah tanpa hukum yakni kota selatan Davao, membuatnya mendapat julukan sebagai The Punisher alias sang Penghukum. Hal inilah yang menjadi daya tarik Duterte.

Berdasarkan hasil polling PPCRV (Parish Pastoral Council for Responsible Voting), dari 90% suara yang masuk, Duterte berhasil mendulang lebih dari 14,8 jutasuara atau sekitar 39%.

Sekadar informasi, PPCRV merupakan salah satu polling yang mendapat akreditasi dari komisi pemilihan umum untuk memonitor perhitungan. Meski begitu, laporan PPCRV tidak merepresentasikan hasil perhitungan resmi.

Sementara itu, posisi kedua diduduki oleh Manuel Roxas dengan perolehan suara 9 juta atau setara dengan 23%.

Senator Grace Poe yang sebelumnya digadang-gadang menempati posisi kedua berada di posisi ketiga. Dia sudah mengakui kekalahannya dan berjanji akan bekerjasama dalam memperbaiki kondisi politik setelah masa kampanye yang penuh turbulensi.

Duterte kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial selama masa kampanye. Misalnya saja, dia akan membantai para kriminal dan pengguna obat-obatan terlarang, bergurau mengenai pemerkosaan misionaris Australia, dan bilang dia akan membubarkan kongres jika tidak setuju dengan pendapatnya.