kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

E-commerce China catatkan rekor penjualan selama festival belanja tengah tahun


Jumat, 19 Juni 2020 / 15:52 WIB
E-commerce China catatkan rekor penjualan selama festival belanja tengah tahun
ILUSTRASI. Toko online asal China JD.com


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan e-commerce China mencetak rekor selama penyelenggaraan festival belanja online tengah tahun bertajuk 6.18. Pertumbuhan penjualan ditopang oleh kota-kota yang lebih kecil yang masuk dalam lingkup lapis ketiga dan lapis keempat.

Para pemain e-commerce memang fokus membidik kota-kota lapis ketiga dan keempat yang memiliki potensi konsumsi lebih tinggi, seiring dengan melambatnya pertumbuhan belanja online di kota-kota tingkat pertama dan kedua.

Baca Juga: Mulai 1 Juli 2020, transaksi kartu kredit harus pakai PIN, begini cara bikin PIN

Selama periode festival yang berlangsung dari tanggal 1- 18 Juni tersebut, platform e-commerce gencar menawarkan berbagai promosi eksklusif bagi masyarakat di kota lapis tiga dan empat.

JD selaku inisiator pertama festival 6.18 itu mencatatkan penjualan sebesar 201,5 miliar yuan atau sekitar US$ 29,2 miliar selama 18 hari perhelatan pesta belanja online terbesar di China setelah pandemi Covid-19. Jika dirupiahkan , itu setara Rp 482,3 triliun.

Capaian itu merupakan rekor bagi JD mengingat pada festival yang sama tahun lalu, perusahaan hanya berhasil meraup 159,2 miliar yuan. Artinya, ada peningkatan sebesar 26,5%.

Festival 6.18 merupakan perhelatan belanja daring terbesar kedua di China setelah festival single's day (11.11) yang diinisiasi Alibaba Group Holding setiap 11 November. Pada festival 11.11 tahun 2019, Alibaba juga mencatat rekor penjualan sebesar 213,5 miliar yuan atau setara US$ 30,67 miliar.

Baca Juga: Kenormalan Baru Bernama Bank Digital

Alibaba juga turut meramaikan festival tengah tahun ini. Melalui lini bisnisnya, Tmall dan Taobao, perusahaan milik Jack Ma ini aktif meluncurkan produk baru dan mencoba menembus kota-kota yang lebih kecil.

Dalam satu jam pertama penyelenggaraan festival 6.18 tepatnya pada 1 Juni, gross merchandise volume (GMV) Alibaba mampu melebihi dari pencapaian 10 jam pertama pada festival yang sama tahun lalu dan GMV dalam waktu 11 jam pertama telah melampaui capaian sehari penuh pada periode yang sama tahun 2019.

Xu Lei, kepala eksekutif JD Retail mengatakan, penjualan di kota-kota tingkat bawah tumbuh sangat kuat selama festival tersebut. "Pesanan dari kota-kota lapisan keempat dan di bawahnya melonjak 108% hanya di hari pertama saja," ungkap JD seperti dikutip Chinadaily, Jumat (19/6).

Selama festival 6.18, penjualan robot penyapu dan mesin pembersih jendela dengan harga lebih dari 3.000 yuan melonjak 200% secara year on year (YoY). Sementara penjualan produk perawatan rambut kelas atas dengan harga lebih dari 2.000 yuan melonjak 220%.

Baca Juga: Strategi Operator Ojek Online Perang Melawan Virus Korona

Dibandingkan dengan konsumen yang tinggal di kota-kota tingkat pertama dan kedua, orang-orang muda dari kota-kota tingkat ketiga hingga keenam lebih memilih produk-produk segar impor dimana yang paling populer adalah keju dan mentega, susu pasteurisasi suhu rendah, es krim, dan buah markisa.

Lebih dari 17 juta produk yang diperdagangkan di platform JD.com terjual dalam satu jam pertama pada 1 Juni, naik 83% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penjualan peralatan rumah tangga melampaui 800 juta yuan hanya dalam tiga menit 47 detik, AC terjual lebih dari 100 juta yuan hanya dalam 15 detik, dan 50.000 smartphone terjual dalam tiga menit pertama.

Sementara merek-merek yang paling laris di flatform milik Alibaba diantaranya Apple, Xiaomi, Haier, Aux, Midea, L'Oreal, Lancome, Nike dan Adidas masing-masing meraih lebih dari 100 juta yuan dalam penjualan pada jam pertama. Apple menjual lebih dari 100 juta yuan produk dalam dua menit dan 45 detik, sementara Midea dan Nike keduanya mencapai sasaran itu dalam empat menit.

Beberapa situs Alibaba juga menarik pelanggan di kota-kota tingkat bawah dengan inisiatif khusus seperti penjualan kilat dan penawaran harian. Misalnya, unit pembelian grup Juhuasuan menyelenggarakan lusinan kampanye penjualan grup bertema 618 yang menampilkan item yang harus dibeli yang direkomendasikan oleh merek.

Baca Juga: Mulai dipasarkan di Indonesia, Inilah harga MacBook Air 2020?

"Konsumen di daerah yang kurang berkembang di Cina menjadi pembeli yang semakin canggih yang mencari peningkatan gaya hidup. Peningkatan potensi konsumsi ini dapat berarti prospek cerah bagi pedagang kami," kata Jiang Fan, presiden Tmall dan Taobao Alibaba.

Raksasa komersial Cina Suning Holdings Group Ltd mengatakan, pesanan dalam 12 jam pertama pada 18 Juni melonjak 171 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dimana penjualan AC online melonjak 183% YoY dan televisi berukuran 65 inci ke atas melonjak 211% YoY.

Cao Lei, direktur Pusat Penelitian E-Commerce Tiongkok mengatakan para pemain e-commerce mencari titik pertumbuhan baru dan memanfaatkan potensi konsumsi dari kota-kota tingkat keempat dan di bawah tahun ini, seiring pertumbuhan belanja online di kota-kota tingkat pertama dan kedua melambat.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×