CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.761   32,00   0,19%
  • IDX 8.480   73,61   0,88%
  • KOMPAS100 1.177   11,92   1,02%
  • LQ45 858   9,48   1,12%
  • ISSI 296   2,42   0,83%
  • IDX30 447   4,11   0,93%
  • IDXHIDIV20 519   4,30   0,84%
  • IDX80 132   1,45   1,11%
  • IDXV30 137   1,28   0,94%
  • IDXQ30 143   1,16   0,81%

ECB : Tak ada pertolongan eksternal bagi negara boros


Jumat, 16 Desember 2011 / 13:11 WIB
ECB : Tak ada pertolongan eksternal bagi negara boros
ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.


Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |

BERLIN. Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi menegaskan, tak akan ada penyelamatan eksternal bagi negara-negara yang tidak menerapkan reformasi struktural untuk memulihkan kepercayaan investor di pasar uang.

"Tak ada juru selamat bagi mereka. Saya tidak akan pernah bosan menekankan bahwa penyembuhan krisis datang dari internal negara," tegas Draghi yang baru dua bulan menjabat sebagai Presiden ECB.

ECB memutuskan mengintervensi pasar obligasi Italia dan Spanyol setelah keduanya sepakat menerapkan langkah-langkah penghematan untuk menggenjot penerimaan. Ia memastikan, program pembelian obligasi oleh ECB tidak bersifat selamanya atau terbatas.

Draghi yakin, kontraksi jangka pendek di Eropa bisa segera teratasi oleh kembalinya kepercayaan investor jika pemerintah tiap negara menerapkan penghematan secara konsolidasi.

Ia mengingatkan, sektor keuangan akan merasakan guncangan krisis dalam hitungan beberapa bulan ke depan. Akses likuiditas bisa mengering tiba-tiba. Oleh sebab itu, perbankan wajib meningkatkan rasio kesehatan bank.

"Rencana penguatan modal merupakan upaya untuk memperkuat posisi mereka di pasar keuangan. Tapi hal itu bukan proses yang mudah," ujarnya. Ada beberapa pilihan yang bisa dilakukan perbankan. Di antaranya adalah menjual aset yang dinilai tak terlalu produktif dan membatasi pemberian kredit ke sektor riil meski ekonomi bertambah buruk.

"Bank harus berani menahan dividen dan kompensasi ad hoc untuk memperkuat bantalan," tandas Draghi.




TERBARU

[X]
×