kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.462   -30,39   -0,41%
  • KOMPAS100 1.155   -4,60   -0,40%
  • LQ45 914   -6,43   -0,70%
  • ISSI 227   0,61   0,27%
  • IDX30 470   -4,56   -0,96%
  • IDXHIDIV20 567   -5,69   -0,99%
  • IDX80 132   -0,48   -0,36%
  • IDXV30 141   0,34   0,24%
  • IDXQ30 157   -1,24   -0,78%

ECB diramal umumkan kebijakan penyelamatan perbankan Eropa


Kamis, 08 Desember 2011 / 20:50 WIB
ECB diramal umumkan kebijakan penyelamatan perbankan Eropa
ILUSTRASI. Suasana Kota Lama Semarang, Selasa (15/09/20). Cuaca besok di Jawa dan Bali cerah berawan hingga hujan sedang, menurut prakiraan BMKG.


Reporter: Dyah Megasari, BBC |

FRANKFURT. Setelah menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke 1%, European Central bank (ECB) diramal bakal mengumumkan langkah-langkah lebih lanjut untuk menolong perbankan di zona Eropa.

"Pemotongan suku bunga tidak akan membantu pemerintah, tapi akan memutar roda perekonomian Eropa yang nyaris berhenti," ujar Carsten Brzeski dari ING.

Beberapa bank semakin mengandalkan pinjaman darurat dari ECB karena kepercayaan antar bank yang minim menyebabkan perbankan kesulitan mendapat bantuan likuiditas.

Perbankan yang lebih kuat memilih menyimpan dananya di bank sentral ketimbang membantu bank lain yang kekeringan likuiditas.

Pekan lalu, ECB bergabung dengan The Federal Reserve, Bank of England (BoE) dan tiga bank sentral utama untuk menurunkan biaya pinjaman dalam bentuk dollar AS sebesar 50 bps. Artinya, kebijakan itu menjadi ruang gawat darurat bagi perbankan yang menjadi pesakitan.

Langkah enam bank sentral tersebut dinilai sangat mengejutkan dan memicu spekulasi bahwa satu atau lebih bank besar di Eropa berada di titik kehancuran karena ketidakmampuannya mendapatkan dollar AS.

Sementara itu, perbankan di Yunani menghadapi redemption deposito secara besar-besaran lantaran nasabah khawatir bahwa negara itu keluar dari keanggotaan zona euro.

Gubernur Bank Sentral Yunani, Georgios Provolopoulos, pada majalah Der Spiegel mengeluhkan penarikan tersebut menyulitkan perbankan untuk menghidupkan perekonomian Yunani yang tengah mati suri.

ECB akhirnya sepakat membantu perbankan Negeri Dewa menyediakan dana segar untuk menghadapi penarikan secara besar-besaran. Hal ini sebenarnya sangat riskan karena berarti eksposur ECB di perbankan yang tak sehat semakin besar.

Keputusan itu akan menjadi bumerang bagi ECB jika Yunani meninggalkan dari zona euro.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×