Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Saham perbankan menjadi motor utama kenaikan, dengan DBS Group dan OCBC menembus rekor tertinggi sepanjang sejarahnya.
Sepanjang tahun berjalan, indeks FTSE Straits Times telah melonjak 22%, dan berpeluang mencatatkan kenaikan tahunan dua tahun berturut-turut. Kinerja ini ditopang oleh bank-bank besar serta perusahaan pertahanan ST Engineering, yang sahamnya meroket hampir 80%.
Di kawasan Asia lainnya, indeks saham berbasis teknologi di Korea Selatan dan Taiwan masing-masing naik sekitar 0,3%, sementara saham Thailand menguat 0,5%.
Dengan suasana libur yang mulai terasa di pasar, investor kini menantikan rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat. Menjelang data tersebut, indeks dolar melemah dan tercatat turun sekitar 9,5% sepanjang tahun, yang berpotensi menjadi penurunan tahunan terdalam sejak 2017.
Tonton: 8 Titik Perayaan Tahun Baru di Jakarta, Monas Ditiadakan
Kesimpulan
Penguatan signifikan baht Thailand dan ringgit Malaysia mencerminkan dampak besar pelemahan dolar AS serta lonjakan harga emas global. Namun, di balik kinerja impresif mata uang dan pasar saham, terdapat risiko ekonomi, terutama bagi negara yang bergantung pada ekspor dan pariwisata. Sementara itu, Singapura justru memetik manfaat dengan reli pasar saham yang solid, menegaskan daya tahan sektor keuangannya di tengah ketidakpastian global.













