kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.378.000   -2.000   -0,08%
  • USD/IDR 16.690   14,00   0,08%
  • IDX 8.602   80,24   0,94%
  • KOMPAS100 1.193   12,91   1,09%
  • LQ45 865   7,60   0,89%
  • ISSI 304   4,46   1,49%
  • IDX30 446   2,37   0,53%
  • IDXHIDIV20 515   2,35   0,46%
  • IDX80 134   1,57   1,18%
  • IDXV30 138   1,84   1,35%
  • IDXQ30 142   0,70   0,49%

Efek kesehatan jangka panjang Covid-19, WHO: Kami pun belum mengetahuinya


Rabu, 16 September 2020 / 12:47 WIB
Efek kesehatan jangka panjang Covid-19, WHO: Kami pun belum mengetahuinya
ILUSTRASI. WHO masih belum mengetahui efek kesehatan jangka panjang akibat Covid-19.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku belum benar-benar memahami dampak kesehatan jangka panjang akibat Covid-19, terutama pada anak-anak yang berhasil sembuh dari penyakit ini.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan keraguan ini pada pengarahan harian di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss, Selasa (15/9).

WHO menyampaikan, anak-anak dan remaja memang berisiko terinfeksi virus corona baru. Hanya saja, tingkat infeksi yang dialami cenderung lebih ringan dan hanya sedikit kasus yang parah.

Kasus kematian pada anak-anak akibat Covid-19 juga terbilang cukup rendah.

Baca Juga: Dampak corona, 160 juta orang di Asia akan memasuki jurang kemiskinan

"Data yang kami miliki menunjukkan, kurang dari 10% kasus dan kurang dari 0,2% kematian akibat Covid-19 dialami orang di bawah usia 20 tahun," ungkap Tedros seperti dikutip kantor berita TASS.

Terkait dengan efek kesehatan jangka panjang yang mungkin dialami para anak-anak dan remaja, WHO mengaku belum benar-benar yakin.

"Diperlukan lebih banyak penelitian tentang faktor-faktor yang meningkatkan risiko gejala yang parah dari Covid-19 pada anak-anak dan remaja. Dan untuk efek kesehatan jangka panjang pada mereka, kami masih belum mengetahuinya," ujar Tedros.

Anak-anak, WHO menyebutkan, cukup terhindar dari virus corona yang mengudara sejak awal tahun ini. Tapi, mereka bisa terkena dampaknya melalui cara lain.

Baca Juga: Orang tanpa gejala bisa tularkan virus corona? Ini kata WHO

Di banyak negara, dengan layanan imunisasi dan asupan nutrisi yang terganggu, anak-anak akan mengalami ancaman yang lebih intens.

Jika kondisi tersebut terus berlangsung, tingkat kerentanan pada anak-anak akan semakin meningkat. Dampak kesehatan jangka panjang pun mungkin saja terjadi.

"Mengingat konsekuensi yang  buruk pada anak-anak, remaja, dan masyarakat kita secara keseluruhan, keputusan untuk menutup sekolah adalah pilihan terakhir, sementara, dan hanya di daerah dengan penularan yang intens," ungkap Tedros.

Selanjutnya: PSBB Jakarta berlaku lagi, perhatikan 8 saran WHO berikut untuk cegah virus corona




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×