CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.827   12,00   0,08%
  • IDX 7.309   -13,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.117   -3,07   -0,27%
  • LQ45 886   1,94   0,22%
  • ISSI 221   -0,98   -0,44%
  • IDX30 454   1,22   0,27%
  • IDXHIDIV20 546   0,97   0,18%
  • IDX80 128   -0,26   -0,20%
  • IDXV30 137   0,10   0,08%
  • IDXQ30 151   0,09   0,06%

Efek Perang Dagang, Stellantis Mitra Leap Motor Batal Produksi EV di Polandia


Senin, 11 November 2024 / 17:48 WIB
Efek Perang Dagang, Stellantis Mitra Leap Motor Batal Produksi EV di Polandia
ILUSTRASI. Robotic arms assemble cars in the production line for Leapmotor's electric vehicles at a factory in Jinhua, Zhejiang province, China, April 26, 2023. China Daily via REUTERS


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Stellantis dan mitranya dari China Leapmotor membatalkan rencana untuk membuat kendaraan listrik model kedua di pabrik pembuat mobil Eropa di Polandia tersebut. Sumber Reuters menambahkan jika pabrik patungan tersebut di Eisenach, Jerman ini akan memproduksi model Opel sementara pabrik Trnava di Slovakia untuk memproduksi crossover listrik B10.

Stellantis dan Leapmotor menolak berkomentar. Dua orang yang mengetahui keputusan tersebut menolak untuk diidentifikasi karena masalah tersebut masih bersifat pribadi.

Menurut sumber Reuters, pergeseran rencana produksi usaha patungan tersebut dilakukan setelah pemerintah China memberi tahu para pembuat mobil untuk menghentikan investasi besar di negara-negara Eropa yang mendukung penerapan tarif tambahan pada EV buatan China. Para produsen mobil China  diberitahu dalam sebuah pertemuan dengan Kementerian Perdagangan China pada 10 Oktober bahwa mereka harus menghentikan rencana investasi skala besar mereka di Uni Eropa yang telah mendukung usulan tarif tersebut.

Baca Juga: Caterpillar Global Pangkas Target Penjualan 2024 Karena Permintaan yang Melambat

Leapmotor dan Stellantis memamerkan B10 EV yang akan datang di Paris Motor Show empat hari setelah pertemuan tersebut dalam sebuah debut pada 14 Oktober yang dipuji oleh kedua produsen mobil tersebut sebagai tonggak sejarah dalam kemitraan mereka.
Polandia termasuk di antara 10 anggota UE yang mendukung keputusan UE untuk mengenakan tarif hingga 45% pada EV buatan China yang diimpor.

Lima anggota UE, termasuk Jerman dan Slovakia menentang tarif tersebut, dan 12 negara anggota lainnya abstain dari pemungutan suara untuk menyetujui tarif tersebut, yang mulai berlaku pada 30 Oktober. Stellantis dan Leapmotor belum mengungkapkan di mana SUV B10 akan diproduksi, dan tidak jelas apakah faktor-faktor lain selain tekanan dari China pada para produsen mobil China telah memainkan peran dalam keputusan untuk mengalihkan produksi B10 yang direncanakan dari Polandia.

Kantor Informasi Dewan Negara China, badan yang mewakili pemerintah, tidak segera menanggapi permintaan komentar. Kementerian Perdagangan China juga tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Kementerian industri Polandia tidak segera membalas permintaan komentar.

Pabrik Stellantis di Tychy di Polandia telah memproduksi EV kompak T03 dengan komponen yang dikirim dari China. Tidak segera jelas apakah perakitan T03 juga sedang ditinjau dan apakah rencana tersebut akan berdampak pada lapangan pekerjaan.

Produksi di Jerman, sebuah opsi yang sedang dipertimbangkan untuk EV patungan baru, akan lebih mahal daripada Polandia dalam hal biaya utilitas dan tenaga kerja, kata orang pertama yang mengetahui tinjauan tersebut.

Leapmotor mengatakan B10 adalah yang pertama dari seri B EV yang akan diluncurkan yang dirancang untuk pasar di luar China, termasuk Eropa, tempat penjualannya dimulai pada bulan September.

CEO Stellantis Carlos Tavares mengatakan kemitraan dengan Leapmotor dan B10 adalah cara untuk menghadirkan EV berteknologi tinggi dan terjangkau kepada konsumen di luar China.

Baca Juga: Industri Lesu, Italia Pangkas Insentif Industri Otomotif Tahun Depan

Stellantis memiliki 51% saham dalam usaha patungan tersebut dengan mitra EV-nya dari China. Leapmotor memiliki 49% saham yang tersisa dari kemitraan tersebut, Leapmotor International.

Pemerintah Jerman dan Slovakia tidak segera membalas permintaan komentar dari Reuters. Opel tidak segera bersedia memberikan komentar.

Perusahaan-perusahaan Tiongkok harus meminta persetujuan dari pemerintah China untuk investasi langsung mereka di luar negeri berdasarkan hukum dan peraturan China.

Selanjutnya: Manulife Indonesia Luncurkan Manulife ID untuk Optimalisasi Layanan Asuransi Digital

Menarik Dibaca: Ramalan Cuaca Besok (12/11) di Banten Hujan sejak Siang hingga Malam


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×