Sumber: Bloomberg | Editor: Uji Agung Santosa
BEIJING. Lonjakan angka ekspor China pada Desember 2012 sebesar 14,1% membuat sejumlah analis, seperti Goldman Sachs Group Inc, UBS AG and Australia & New Zealand Banking Group Ltd (ANZ) tidak percaya. Mereka melihat, statistik ekspor yang dikeluarkan Departemen Perdagangan dan Bea Cukai China tidak sesuai dengan pergerakan barang pelabuhan dan angka volume impor.
"Pengaruh China terhadap perekonomian global sangat besar. Tidak hanya pembuat kebijakan di China, pebisnis seluruh dunia membutuhkan data lebih baik," kata Liu Li-Gang, ekonom ANZ.
UBS melihat, angka statistik yang dikeluarkan pemerintah China tidak sesuai dengan pergerakan barang melalui pelabuhan dan data impor dari mitra dagang. Sedangkan Goldman Sachs dan Mizuho Securities Asia Ltd, melihat adanya perbedaan antara perintah pengiriman barang luar negeri dengan indeks manufaktur.
Yu Song, ekonom Goldman Sachs, mengatakan, ada kemungkinan Pemerintah Daerah China menaikkan data ekspor dengan memutar arus perdagangan dari zona perdagangan khusus. Survai Bloomberg terhadap 40 ekonom memperkirakan, pertumbuhan ekspor China Desember 2012 di angka 5%-9,2%.