kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi China diramal melambat pada tahun depan


Minggu, 25 November 2018 / 11:53 WIB
Ekonomi China diramal melambat pada tahun depan
ILUSTRASI. Perekonomian China


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Pertumbuhan ekonomi China tahun ini diperkirakan mencapai 6,6% tahun ini. Namun pertumbuhan tahun depan cenderung melambat dan diperkirakan turun menjadi 6,3%.

Reuters, Minggu (25/11) mengutip laporan Universitas Renmin Beijing China, bahwa pertumbuhan China melambat karena negeri tirai bambu sedang berjuang menghadapi tantangan perdagangan dan reformasi struktural di pemerintahan.

Prediksi tersebut sesuai dengan perkiraan Reuters. Dalam jajak pendapatan, 73 ekonom yang memperkirakan bahwa China berada di bawah tekanan dalam menghadapi perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).

Namun para ekonom dari Universitas Renmin memperingatkan bahwa China akan tetap menghadapi kesulitan meski berhasil melalui perang dagang dengan Amerika Serikat. China masih harus menghadapi perdagangan global yang memburuk, pertumbuhan ekspor yang menurun dan depresiasi mata uang.

Sementara itu produk domestik bruto (PDB) China hanya tumbuh 6,5% pada pada kuartal tiga di bulan September. Ini adalah pertumbuhan paling lambat sejak 2009.

Dengan kondisi tersebut, China telah berupaya mendorong bank komersial untuk meningkatkan pinjaman kepada perusahaan swasta demi meringankan masalah pembiayaan mereka.

Para ekonom mengatakan akan sulit untuk menggunakan langkah-langkah kebijakan jangka pendek untuk mengurangi tekanan ekonomi China. Menurut mereka, kebijakan baru-baru ini seharusnya bisa mencegah penurunan pertumbuhan lebih dalam pada tahun depan. Maka itu diperlukan reformasi ekonomi secara struktural yang bisa memberikan penawaran baru.

Mereka memperkirakan bahwa 2019 akan menjadi masa penting dalam restrukturisasi ekonomi China dan transisi jangka panjang ke model pertumbuhan yang lebih lambat tapi berkualitas lebih tinggi.

Laporan itu menambahkan bahwa tahun depan China mesti mempertimbangkan kembali keseimbangan perdagangan luar negeri dengan impor. Selain itu, laporan itu menyebut daya beli masyarakat China diperkirakan naik 9% tahun depan atau melampaui pertumbuhan keseluruhan.

Liu Yuanchun, dekan jurusan Ekonomi Universitas Renmin mengatakan kebijakan yang menekankan pada daya beli masyarakat China bisa menjadi stimulus sekaligus faktor yang lebih penting dalam pembangunan ekonomi negara ketimbang investasi.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×