kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi China Tumbuh 5,2% Pada Kuartal IV-2023


Rabu, 17 Januari 2024 / 09:47 WIB
Ekonomi China Tumbuh 5,2% Pada Kuartal IV-2023
ILUSTRASI. Data resmi menunjukkan, perekonomian China tumbuh 5,2% pada kuartal IV-2023. REUTERS/Tingshu Wang


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Data resmi menunjukkan, perekonomian China tumbuh 5,2% pada kuartal IV-2023. Capaian ini sedikit meleset dari ekspektasi analis, namun tetap memastikan China memenuhi target pertumbuhan tahunannya.

Mengutip Reuters, Rabu (17/1), bertentangan dengan ekspektasi sebagian analis, China kesulitan untuk bangkit kembali pasca pandemi Covid-19, terbebani oleh krisis properti yang berkepanjangan, lemahnya kepercayaan konsumen dan dunia usaha, meningkatnya utang pemerintah daerah dan melambatnya pertumbuhan global.

Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan produk domestik bruto (PDB) kuartal keempat akan meningkat 5,3% dari tahun sebelumnya, meningkat dari laju kuartal ketiga sebesar 4,9%.

Baca Juga: JP Morgan Sebut Potensi Pasar Ekuitas India Paling Menjanjikan di Asia, Ini Alasannya

Data dari Biro Statistik Nasional mencatat, untuk setahun penuh pada tahun 2023, perekonomian tumbuh sebesar 5,2%, sebagian terbantu oleh efek dasar rendah (low-base effect) pada tahun sebelumnya yang ditandai dengan lockdown akibat Covid-19.

Secara kuartalan, PDB tumbuh sebesar 1,0% pada kuartal IV-2023, sejalan dengan ekspektasi kenaikan sebesar 1,0% dan dibandingkan dengan revisi kenaikan sebesar 1,5% pada kuartal sebelumnya.

China menetapkan target pertumbuhan ekonomi sekitar 5% pada tahun 2023. Para pakar kebijakan memperkirakan China akan mempertahankan target serupa pada tahun ini.

Indikator aktivitas bulan Desember yang dirilis bersama dengan data PDB pada hari Rabu menunjukkan pertumbuhan output pabrik meningkat pada laju tercepat sejak Februari 2022, namun penjualan ritel tumbuh pada laju paling lambat sejak September. Pertumbuhan investasi masih lemah.

Pelemahan yang berkelanjutan di sektor properti, yang pernah menjadi penggerak utama perekonomian terbesar kedua di dunia, terus menghambat pemulihan perekonomian secara lebih luas. 

Baca Juga: Ekonomi Global Diprediksi Melambat dan Dampaknya pada Indonesia

Data NBS menunjukkan, harga rumah baru di China pada bulan Desember turun pada laju tercepat sejak Februari 2015, menandai penurunan keenam bulan berturut-turut.

Angka pengangguran menunjukkan pasar kerja di negara tersebut sedikit memburuk, karena tingkat pengangguran berbasis survei nasional meningkat menjadi 5,1% pada bulan Desember dari 5,0% pada bulan November.




TERBARU

[X]
×