Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto
Jaga pertumbuhan
Analis mengatakan, China ingin memastikan pertumbuhan ekonomi yang stabil menjelang Kongres Partai Komunis ke-19 yang digelar akhir tahun nanti. Para pemimpin China telah berjanji menangani risiko keuangan dan gelembung aset atau bubble yang dapat menjadi ancaman bagi raksasa ekonomi Asia ini.
Sejatinya, Bank Sentral China telah menetapkan lebih tinggi suku bunga jangka pendek. Meskipun dapat melukai pertumbuhan ekonomi, cara ini ampuh meredam bahaya shadow banking.
Sejatinya, pertumbuhan ekonomi kuartal pertama China mencetak prestasi lebih dari perkiraan awal, yakni tumbuh 6,9%. Prestasi ini merupakan pertumbuhan tercepat sejak 2015.
Penopang pertumbuhan ekonomi di kuartal I adalah pengeluaran infrastruktur pemerintah yang lebih tinggi dan ledakan permintaan properti di sejumlah kota.
Tahun ini, China telah memangkas target pertumbuhan ekonominya menjadi sekitar 6,5%. Namun, inisiatif proyek pengembangan Silk Road atau jalan sutera yang ambisius membuat para analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi bisa lebih tinggi lagi.
Ekonom ANZ Raymond Yeung dan Betty Wang memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi China tetap bisa terjadi dengan strategi ke arah investasi. "Pertumbuhan akan terus didukung oleh infrastruktur yang kuat, ditambah proyek Belt dan Road, serta proyek urbanisasi seperti Xiong'an," ucap mereka.
Presiden Xi Jinping bakal mengalokasikan dana senilai US$ 124 miliar untuk menghidupkan Jalur Sutera.