kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Ekonomi Dunia Masih Tahan, OECD Wanti-wanti Risiko Tarif AS di 2026


Selasa, 23 September 2025 / 17:02 WIB
Ekonomi Dunia Masih Tahan, OECD Wanti-wanti Risiko Tarif AS di 2026
ILUSTRASI. OECD Conference Centre Entrance, New 50th Logo/Banner 31st January, 2011 Paris, France


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menilai, perekonomian dunia masih mampu bertahan meski Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump telah memberlakukan tarif impor besar-besaran.

Namun, OECD memperingatkan bahwa pukulan penuh dari kebijakan tersebut baru akan terasa pada tahun mendatang.

Baca Juga: CEO JPMorgan: The Fed Sulit Pangkas Suku Bunga Jika Inflasi AS Tak Turun!

Dalam laporan terbarunya, OECD menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2025 menjadi 3,1%, lebih tinggi dibandingkan perkiraan pada bulan Juni sebesar 2,9%. Proyeksi untuk 2026 juga direvisi naik dari 3% menjadi 3,2%.

“Kebijakan tarif AS belum sepenuhnya berdampak pada arus perdagangan dan investasi global. Namun, risiko pelemahan tetap besar ketika efek tarif mulai menekan biaya produksi dan daya saing,” ujar Chief Economist OECD, Clare Lombardelli pada Selasa (23/9/2025).

Menurut OECD, perekonomian AS dan China saat ini mendapat dorongan dari investasi kecerdasan buatan (AI) serta paket stimulus fiskal.

Hal ini membantu mengimbangi ketidakpastian global yang dipicu oleh meningkatnya proteksionisme.

Meski demikian, OECD menekankan bahwa lonjakan tarif impor AS termasuk logam, semikonduktor, dan barang konsumsi pada akhirnya akan memicu biaya lebih tinggi bagi industri dan konsumen, serta berpotensi menekan arus investasi lintas negara.

Baca Juga: TikTok Jadi Kartu Tawar Baru dalam Negosiasi AS–China

“Efek jangka menengah bisa berupa pertumbuhan yang lebih lambat dan fragmentasi ekonomi global yang makin dalam,” tulis laporan tersebut.

Dengan revisi terbaru ini, OECD menjadi salah satu lembaga internasional pertama yang menilai efek tarif Trump tidak langsung menekan pertumbuhan, melainkan menimbulkan dampak bertahap yang baru akan terlihat signifikan pada 2026.

Selanjutnya: 13 Manfaat Kesehatan Berjalan Kaki yang Disebut Olahraga Terbaik

Menarik Dibaca: 13 Manfaat Kesehatan Berjalan Kaki yang Disebut Olahraga Terbaik




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×