kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.821   -48,63   -0,71%
  • KOMPAS100 985   -10,02   -1,01%
  • LQ45 759   -5,83   -0,76%
  • ISSI 221   -1,59   -0,71%
  • IDX30 391   -4,32   -1,09%
  • IDXHIDIV20 455   -6,17   -1,34%
  • IDX80 111   -0,86   -0,77%
  • IDXV30 112   -1,48   -1,30%
  • IDXQ30 127   -1,34   -1,04%

Ekspektasi BOJ Dapat Kembali Menaikkan Suku Bunga Menguat


Rabu, 25 Juni 2025 / 10:08 WIB
Ekspektasi BOJ Dapat Kembali Menaikkan Suku Bunga Menguat
ILUSTRASI. Japanese national flag hoisted atop of the Bank of Japan headquarters building is seen between traffic signals in Tokyo, Japan January 23, 2025. REUTERS/Issei Kato


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Indikator utama inflasi sektor jasa di Jepang naik 3,3% pada Mei, menurut data yang dirilis Rabu (25/6), memperkuat ekspektasi pasar bahwa Bank of Japan (BOJ) dapat kembali menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.

Baca Juga: Bursa Asia Bergerak Variatif, Investor Cermati Konflik Israel-Iran dan Keputusan BOJ

Inflasi di sektor jasa menjadi perhatian utama BOJ karena memberikan sinyal apakah kenaikan upah yang berkelanjutan akan mendorong perusahaan untuk terus menaikkan harga, sehingga inflasi dapat bertahan di kisaran target 2% secara berkelanjutan.

Kenaikan tahunan indeks harga produsen jasa (services producer price index) yang mengukur harga yang dikenakan antarperusahaan untuk layanan pada Mei ini sedikit lebih rendah dibandingkan revisi kenaikan 3,4% pada April, menurut data BOJ.

BOJ telah mengakhiri program stimulus besar-besaran yang berlangsung selama satu dekade pada tahun lalu dan menaikkan suku bunga jangka pendek ke 0,5% pada Januari lalu, dengan pandangan bahwa Jepang mulai mendekati pencapaian target inflasi 2% secara berkelanjutan.

Baca Juga: Inflasi Grosir Jepang Melambat, Kurangi Tekanan pada BOJ

Meski BOJ telah menyatakan kesiapan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut, dampak ekonomi dari kenaikan tarif impor AS baru-baru ini memaksa bank sentral memangkas proyeksi pertumbuhan dan menyulitkan keputusan terkait waktu kenaikan suku bunga selanjutnya.

Mayoritas tipis ekonom dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan kenaikan suku bunga berikutnya sebesar 25 basis poin akan terjadi pada awal 2026.

Selanjutnya: Taruhan Terbesar Trump: Gempur Iran, Genggam Damai, Hadapi Risiko Politik

Menarik Dibaca: Simak Ramalan Zodiak Keuangan dan Karir Besok Kamis, 26 Juni 2025




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×