kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.844   -14,00   -0,08%
  • IDX 6.426   25,46   0,40%
  • KOMPAS100 924   6,12   0,67%
  • LQ45 721   3,55   0,49%
  • ISSI 204   1,92   0,95%
  • IDX30 376   1,60   0,43%
  • IDXHIDIV20 455   0,80   0,18%
  • IDX80 105   0,82   0,79%
  • IDXV30 111   0,57   0,51%
  • IDXQ30 123   0,40   0,32%

Eksposur perbankan Australia di Eropa hanya 0,2%


Rabu, 14 Desember 2011 / 13:23 WIB
Eksposur perbankan Australia di Eropa hanya 0,2%
ILUSTRASI. User Telegram melonjak melewati 500 juta pengguna aktif di awal Januari 2021


Reporter: Dyah Megasari, The Sydney Morning Herald |

SYDNEY. Ekonomi Australia, mulai bersiap menahan dampak hempasan krisis yang terjadi di Benua Eropa. Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA), Ric Battellino menuturkan Australia bisa dipastikan terkena efek spillover krisis Eropa.

Tapi, adanya hubungan dagang langsung dengan Eropa akan ditahan oleh sistem keuangan pemerintah yang kuat dan sistem perbankan yang cukup sehat.

Ia yakin, para pemimpin Eropa akan menghasilkan kebijakan yang mampu menyelesaikan krisis. Tapi jika gagal, bukan tidak mungkin kondisi itu semakin memburuk. Menurutnya, faktor deflasi dan inflasi akibat penghematan fiskal besar-besaran tak bisa dianggap enteng.

Untungnya, Negeri Kanguru itu hanya memiliki eksposur yang sedikit dengan Eropa. Beberapa obligasi yang tersebar di Yunani, Irlandia, Italia, Portugal dan Spanyol hanya memiliki porsi 0,2% dari total aset perbankan lokal.

Dampak besar yang dihadapi Australia justru datang dari Asia, termasuk China dan India. Keduanya memiliki eksposur yang tinggi dengan Eropa. Jika dampak itu dialami, biaya pinjaman perbankan bisa lebih tinggi.

Memburuknya nilai tukar euro juga akan mempengaruhi nilai tukar dollar Australia terhadap mata uang utama di dunia. "Mata uang kami pasti akan melemah terimbas kondisi global," jelas Battellino.



TERBARU

[X]
×