Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
El Nino juga meningkatkan peluang untuk suhu yang lebih hangat dari rata-rata di bagian utara negara itu.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan bulan lalu di jurnal Science, El Nino tahun ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi global sebesar US$ 3 triliun karena cuaca ekstrem menghancurkan produksi pertanian, manufaktur, dan mendorong penyebaran penyakit.
Akibatnya, pemerintah sejumlah negara sudah bersiap menghadapi El Nino. Peru, misalnya, telah menyisihkan dana senilai US$ 1,06 miliar untuk mengatasi dampak El Nino dan perubahan iklim.
Kemudian, Filipina — yang berisiko terkena topan — telah membentuk tim khusus pemerintah untuk menangani dampak yang diperkirakan.
Baca Juga: Ada Fenomena El Nino, Ini 8 Tanaman yang Cocok Ditanam di Musim Kemarau
Melansir AFP, El Nino, yang berarti "Anak Laki-laki Kecil" dalam bahasa Spanyol, adalah fase hangat dari El Nino–Osilasi Selatan.
La Nina, yang berarti "Gadis Kecil", adalah pasangannya yang lebih dingin, di mana suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian timur dan tengah dekat garis khatulistiwa lebih rendah dari biasanya.