Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Elon Musk pada hari Rabu (15/11) akhirnya membantah adanya isu yang menyebut bahwa perusahaan roketnya, SpaceX, sedang mendiskusikan penawaran umum perdana (IPO) untuk bisnis internet satelitnya, Starlink, pada tahun 2024.
Penyangkalan ini disampaikan Musk dalam sebuah balasan di platform media sosial X yang membagikan laporan Bloomberg News terkait masalah tersebut.
Laporan tersebut mengatakan, SpaceX telah memindahkan aset Starlink ke unit baru yang pada akhirnya akan dipisahkan.
Sebelum ini, Musk sempat mengatakan bahwa dirinya bermaksud untuk mendaftarkan Starlink ketika pertumbuhan pendapatan dan arus kas menjadi lancar dan dapat diprediksi. Awal bulan ini, Musk mengatakan Starlink telah mencapai titik impas arus kas.
Baca Juga: Tesla Menaikkan Harga Jual Mobil Listrik di Pasar China
Mengutip Reuters, SpaceX diperkirakan bernilai US$150 miliar dan merupakan perusahaan swasta pertama yang mengirim manusia ke orbit.
Terobosan SpaceX ini membuat para pesaingnya, termasuk Blue Origin milik Jeff Bezos, berjuang untuk mengimbangi roket yang dapat digunakan kembali secara signifikan mengurangi biaya peluncuran.
Sementara itu, Starlink adalah operator satelit terbesar di dunia dan pada hari Rabu memperoleh kontrak untuk menawarkan internet gratis di Meksiko hingga akhir tahun 2026.
Baca Juga: Valuasi X Pengganti Twitter Anjlok 55% Pasca Diakuisisi Elon Musk
Justus Parmar, pendiri dan CEO perusahaan modal ventura Fortuna Investments, memperkirakan bahwa Musk baru akan berani melakukan IPO pada Starlink setidaknya pada tahun 2025 untuk memastikan perusahaan tersebut benar-benar stabil.
"Saya percaya dia (Musk) akan melepas Starlink, bukan tahun depan, tapi mungkin 2025 atau 2026. Dia menunggu tingkat stabilitas atau prediktabilitas pendapatan," katanya.
Parmar meyakini bahwa IPO Starlink di masa depan mampu menjadi penghubung yang sangat kuat untuk segala hal yang berhubungan dengan ruang angkasa.