kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emas Catat Pekan Terburuk Sejak November 2021, Ditutup di US$ 1.791,53 Per Ons Troi


Minggu, 30 Januari 2022 / 14:10 WIB
Emas Catat Pekan Terburuk Sejak November 2021, Ditutup di US$ 1.791,53 Per Ons Troi


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas terus melemah dan ditetapkan menjadi minggu terburuk sejak akhir November. Hal tersebut terjadi setelah meningkatnya ekspektasi untuk kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang mendorong dolar AS ke level tertinggi dalam beberapa bulan.

Jumat (27/1), harga emas spot ditutup turun 0,3% menjadi US$ 1.791,53 per ons troi. Bahkan emas sempat mencapai level terendah dalam enam minggu di US$ 1.779,20 di awal sesi. Ini membuat emas spot anjlok 2,4% untuk minggu ini.

Setali tiga uang, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman April 2022 turun 0,5% dan ditutup di level US$ 1.786,60 per ons troi. Alhasil, harga emas berjangka ambles 2,7% di pekan ini.

Harga emas tergelincir di bawah MA 100-hari dan 200-hari di sesi terakhir. Ini terjadi setelah Federal Reserve menegaskan kembali rencana untuk mengakhiri pembelian obligasi era pandemi dan mengisyaratkan kenaikan suku bunga pada bulan Maret mendatang.

"Lingkungan pasar saat ini sangat merugikan emas. Investor sepenuhnya menilai kembali ekspektasi Fed," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Baca Juga: Kinerja Diramal Lebih Solid, Simak Rekomendasikan Saham Antam (ANTM) Berikut Ini

"Masih ada beberapa momentum penjualan emas, tapi kami semakin dekat ke potensi terendah sekarang karena telah menembus ke bawah US$ 1.800," lanjut Moya.

Kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Ekspektasi kenaikan suku bunga membuat dolar AS berada di jalur kenaikan mingguan terbesar dalam tujuh bulan. Alhasil, emas pun menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Namun, kepercayaan emas sebagai lindung nilai inflasi kemungkinan akan menarik perhatian baru dengan meningkatnya volatilitas pasar saham di tengah pasar yang menyesuaikan diri dengan lingkungan suku bunga yang meningkat, tulis analis Saxo Bank Ole Hansen dalam sebuah catatan.

Dewan Emas Dunia (WGC) memperkirakan bahwa permintaan untuk perhiasan, batangan kecil dan koin akan tetap kuat pada tahun 2022 dapat membatasi penurunan emas batangan. WGC juga mengharapkan, bank sentral untuk terus membeli emas tetapi pada kecepatan yang lebih lambat.




TERBARU

[X]
×