Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Selasa (14/10/2025) waktu Asia.
Ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang kembali memanas mendorong lonjakan permintaan aset aman (safe haven), sementara prospek pemangkasan suku bunga AS turut memperkuat harga logam mulia tersebut.
Baca Juga: Harga Emas Terus Melaju, Kembali Sentuh Rekor Tertinggi Baru Selasa (14/10/2025)
Berdasarkan data Reuters pukul 00.29 GMT, harga emas spot naik 0,4% ke US$ 4.124,79 per ons troi, setelah sempat menyentuh level tertinggi baru US$ 4.131,52 di awal sesi.
Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember naik 0,3% menjadi US$ 4.143,10.
Secara tahunan, harga emas telah melonjak 57% sejak awal 2025, menembus ambang psikologis US$ 4.100 untuk pertama kalinya.
Kenaikan ini didorong oleh kombinasi faktor geopolitik, ketidakpastian ekonomi global, ekspektasi pemangkasan suku bunga, pembelian masif oleh bank sentral, serta arus masuk dana besar ke reksadana berbasis emas (ETF).
Harga perak (silver) juga ikut reli, naik 0,3% ke US$ 52,49 per ons setelah sempat mencapai rekor US$ 52,70 di awal perdagangan.
Baca Juga: Melesat Tinggi, Cek Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini Selasa (14/10)
Penguatan perak terjadi seiring faktor pendorong serupa yang menopang emas, ditambah kondisi pasar fisik yang semakin ketat.
Ketegangan terbaru antara AS dan China meningkat setelah Beijing memperluas kontrol ekspor logam tanah jarang (rare earth) pada Kamis lalu.
Sebagai balasan, Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif 100% terhadap produk impor China serta memberlakukan kontrol ekspor perangkat lunak penting buatan AS mulai 1 November.
Meski demikian, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan Trump masih dijadwalkan bertemu Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan pada akhir Oktober.
Ia juga memperingatkan bahwa penutupan sebagian pemerintahan federal AS yang telah berlangsung 13 hari mulai berdampak terhadap perekonomian nasional.
Dari sisi prospek, Bank of America dan Société Générale memproyeksikan harga emas akan menembus US$ 5.000 per ons pada 2026, sementara Standard Chartered menaikkan perkiraan rata-rata harga 2026 menjadi US$ 4.488 per ons.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Selasa (14/10) Antam, UBS dan GALERI 24
“Risiko terhadap pasar tenaga kerja AS yang meningkat memperkuat argumen untuk pemangkasan suku bunga lanjutan,” ujar Anna Paulson, Presiden Federal Reserve Philadelphia.
Pelaku pasar kini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin akan dilakukan oleh The Fed pada pertemuan bulan ini, dan kemungkinan diulangi pada Desember.
Sementara itu, SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, melaporkan kepemilikannya naik 0,17% menjadi 1.018,88 ton per Senin (13/10), dari 1.017,13 ton pada Jumat sebelumnya.
Di pasar logam mulia lainnya, platinum naik 0,5% ke US$ 1.653,45, dan palladium melonjak 1,6% ke US$ 1.498,25, level tertingginya sejak Mei 2023.