Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada hari Selasa (17/10) memperingatkan bahwa saat ini terorisme Islam telah bangkit di Eropa. Macron juga mengingatkan bahwa semua negara bisa mendapatkan ancaman.
Peringatan tersebut disampaikan Macron di tengah kunjungannya ke Albania untuk bertemu dengan Perdana Menteri Edi Rama.
Kekhawatiran mengenai terorisme Islam ini diungkapkan Macron menyusul insiden pembunuhan dua penggemar sepak bola Swedia di Brussels, Belgia, hari Senin. Pelakunya mengidentifikasi dirinya sebagai anggota Islamic State (ISIS)
Baca Juga: Inggris Kirim Kapal Militer Hingga Pesawat Pengintai untuk Membantu Israel
"Kita telah menyaksikannya lagi di Brussels kemarin. Semua negara di Eropa rentan, dan memang terdapat kebangkitan terorisme Islam," kata Macron, dikutip Reuters.
Kasus kekerasan yang terkait dengan ISIS juga baru-baru ini terjadi di Prancis. Jaksa anti-terorisme Prancis mengatakan bahwa seorang pria berusia 20 tahun yang menikam guru sekolah hingga tewas dan melukai tiga orang lainnya di kota Arras pada 13 Oktober telah berjanji setia kepada ISIS.
Macron mengatakan bahwa dirinya mungkin akan mengunjungi Israel dalam beberapa hari atau minggu mendatang.
Baca Juga: Rusia dan AS Berselisih di Dewan Keamanan PBB Terkait Perang Israel-Hamas
Macron merasa bahwa semua pihak harus membantu Israel dalam menghadapi kelompok Hamas yang dipandang Barat sebagai teroris. Upaya perdamaian dan solusi politik akan jadi agenda pembicaraan antara Macron dan para pemimpin Israel.
"Keamanan Israel, perjuangan melawan semua kelompok teroris, serta proses perdamaian dan solusi politik, semuanya saling berhubungan. Ini adalah agenda yang perlu kita temukan kembali," kata Macron.
Macron berharap bisa segera melakukan perjalanan ke Israel agar kesepakatan konkrit baik mengenai non-eskalasi atau mengenai masalah kemanusiaan bisa segera diperoleh.